Penampilan Reproduksi Induk Kelinci Peranakan Hyla dari Beberapa Paritas

Main Author: Devi, Afela Indah Desita
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/175613/
Daftar Isi:
  • Kelinci Hyla merupakan rumpun kelinci dengan potensi sebagai pedaging unggul yang baru dikembangkan di Indonesia.Kelinci jenis ini memiliki kemampuan tumbuh dengan cepat dan produktivitas tinggi. Karakteristik kelinci hyla antara lain, memiliki bentuk tubuh yang panjang dengan bokong yang membulat penuh, ukuran tulang medium, dan beberapa keistimewaan lain seperti bobot indukan baik jantan maupun betina berkisar antara 6,5-7 kg, jumlah kelahiran anak hidup rata-rata antara 9-10 ekor /kelahiran, mortalitas sangat rendah, dan pertumbuhan anak yang luar biasa cepat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan kelinci hyla adalah pemilihan bibit, manajemen perkandangan dan pakan, serta manajemen perkawinan. Ketiga hal tersebut berpengaruh terhadap pertumbuhan kelinci. Manajemen perkawinan memiliki peranan yang cukup penting dalam menentukan produktivitas kelinci. Tampilan reproduksi yang cukup penting untuk diperhatikan diantaranya adalah lama kebuntingan, litter size, dan mortalitas anak. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6 Februari 2019 sampai 17 Maret 2019 di peternakan kelinci “Azhar Farm” milik Bapak Masyhuri Azhar, S.Pt., yang beralamatkan di Jalan Apel No. 3, Dusun Binangon, Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa paritas terhadap penampilan reproduksi dari induk kelinci peranakan hyla di Azhar Farm Kota Batu.Serta, bermanfaat sebagai informasi dan wawasan terkait penampilan reproduksi kelinci peranakan hyla kepada peternak kelinci maupun instansi yang berkaitan dengan bidang peternakan khususnya ternak kelinci. Materi penelitian ini menggunakan 18 ekor induk kelinci peranakan hyla dengan bobot rataan sebesar 4,0±0,7 kg dan KK sebesar 0,17% dengan pertimbangan beberapa paritas diantaranya PI (paritas 1-2), PII (paritas 3-4), serta PIII (paritas 5-6). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pengamatan langsung menggunakan analisa deskriptif serta uji Kruskal-Wallis untuk mengetahui pengaruh beberapa paritas terhadap penampilan reproduksi kelinci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata tampilan reproduksi kelinci pada berbagai paritas berdasarkan lama bunting (33,20±0,38 hari) dan litter size (8,01±0,66 ekor), tetapi berbeda tidak nyata terhadap nilai mortalitas (6,95±1,88 %). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tampilan reproduksi pada induk kelinci peranakan hyla menunjukkan hasil terbaik untuk lama bunting (32,89 hari) dan mortalitas (4,8 %) berada pada PIII (paritas 5-6), sedangkan litter size (8,46 ekor/kelahiran) berada pada PII (paritas 3-4). Saran dari penelitian ini adalah perlu diadakan penelitian mengenai jumlah anak yang hidup sampai lepas sapih, agar peternak dapat menaikkan populasi ternaknya.