Performans Reproduksi Sapi Peranakan Limousin pada Paritas Berbeda di Kecamatan Soko Kabupaten Tuban

Main Author: Utami, Hilla Diah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/175610/
Daftar Isi:
  • Produksi daging pada tahun 2018 sebanyak 93.198.565 kg/tahun di provinsi Jawa Timur dan kebutuhan daging setiap tahun meningkat, sedangkan populasi sapi potong tahun 2018 di provinsi Jawa Timur sebanyak 4.637.970 ekor dengan berbagai macam bangsa sapi. Sapi Peranakan Limousin merupakan salah satu sapi bangsa keturunan Bos taurus yang disilangkan dengan sapi lokal. Sapi Limousin mempunyai sifat reproduksi yang tinggi, ukuran tubuh besar dengan kecepatan pertumbuhan sedang sampai tinggi. Persilangan yang dilakukan pada umumnya menggunakan semen beku dengan teknologi inseminasi buatan. Parameter IB yang dapat dijadikan tolak ukur guna mengevaluasi efisiensi reproduksi sapi betina yaitu Days Open (DO), Service per Conception (S/C), Calving interval (CI), semua parameter tersebut merupakan evaluasi dari peranan teknologi IB yang diketahui dapat berpengaruh terhadap peningkatan populasi sapi potong yang nantinya mampu untuk meningkatkan produksi. Paritas adalah tahapan seekor induk ternak melahirkan anak. Paritas pertama adalah ternak betina yang telah melahirkan anak satu kali atau pertama. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan performans reproduksi dari sapi peranakan Limousin pada paritas yang berbeda di Kecamatan Soko Kabupaten Tuban yang diliat dari S/C, DO, CI dan CR. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman untuk meningkatkan performan reproduksi di Kecamatan Soko Kabupaten Tuban. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data recording reproduksi induk sapi Peranakan Limousin pada paritas berbeda yaitu paritas 1, paritas 2, dan paritas 3, masing-masing paritas 100 ekor yang diambil secara acak yang terdapat diwilayah kerja Inseminator di Kecamatan Soko Kabupaten Tuban. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung dengan berpartisipasi aktif di lapangan dan wawancara langsung dengan peternak saat dilakukan Inseminasi Buatan (IB). Data sekunder diperoleh dari catatan recording petugas inseminator dan data Dinas Peternakan Kabupaten Tuban. Variabel penelitian yang diamati dalam penelitian ini adalah S/C, DO, CI dan CR. Data yang diperoleh ditabulasi, dihitung persentase atau rata-rata dan simpangan bakunya kemudian dianalisis menggunakan uji klasifikasi satu arah (One Way Anova) dari RAL, apabila terjadi perbedaan maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk membandingkan tampilan reproduksi pada paritas yang berbeda berdasarkan DO, S/C, CI dan CR. Hasil penelitian setelah di analisis menggunakan uji klasifikasi satu arah (One Way Anova) dari RAL dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) menunjukkan nilai S/C sapi Peranakan Limousin berdasarkan paritas tidak berbeda nyata (P<0,05) yaitu paritas 1 (2,28± 0,78), paritas 2 (1,36 ± 0,48) dan paritas 3 (1,64 ± 0,72). Nilai DO sapi Peranakan Limousin menunjukkan tidak berbeda nyata (P<0,05) yaitu paritas 1 (0) hari, paritas 2 (166,34 ± 30,87) hari dan paritas 3 (181,76 ± 41,93) hari. Nilai CI sapi Peranakan Limousin menunjukkan tidak berbeda nyata (P<0,05) yaitu paritas 1 (0) hari, paritas 2 (449,45 ± 83,88) hari dan paritas 3 (460,680 ± 45,58) hari. Nilai CR sapi Peranakan Limousin menunjukkan tidak berbeda nyata (P<0,05) yaitu paritas 1 (1,25 ± 2,85) % paritas 2 (14,86± 11,60) % dan paritas 3 (9,51 ± 10,42) %. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan meningkatnya paritas menunjukkan performans reproduksi untuk S/C pada paritas 2 lebih baik dari pada paritas 3. Paritas 3 lebih baik dibandingkan dengan paritas 1, sedangkan DO, CI dan CR pada meningkatnya paritas tidak menunjukkan performans yang lebih baik. Saran penelitian peternak yang akan memelihara sapi sebaiknya yang sudah pernah beranak.