Karakteristik Edible Film dari Gelatin Ceker Ayam dengan Penambahan Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea indica L.) Ditinjau dari Kuat Tarik, Elongasi, Water Vapour Permeability, dan Antimikroba
Main Author: | Nisa, Hidayatun |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/175608/ |
Daftar Isi:
- Edible film adalah lapisan tipis yang diaplikasikan pada produk pangan yang dapat melindungi bahan pangan. Ceker ayam (shank) adalah suatu bagian dari tubuh ayam yang kurang diminati. Ceker ayam hanya dimanfaatkan sebagai variasi olahan pangan oleh masyarakat Indonesia. Ceker ayam mengandung kolagen yang dapat dikonversikan menjadi gelatin yang mana dapat digunakan sebagai bahan pengemas atau edible film. Ekstrak daun beluntas memiliki kandungan antibakteri yang cukup baik untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen yang dapat mengkontaminasi bahan pangan. Penambahan esktrak daun beluntas pada edible film berbahan dasar gelatin ceker ayam dapat meningkatkan kualitas dari edible film. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik edible film dengan penambahan ekstrak daun beluntas ditinjau dari kuat tarik, elongasi, water vapour permeability dan antimikroba. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menciptakan edible film yang dapat menjaga kualitas produk pangan, ramah lingkungan, dan aman untuk dikonsumsi manusia dan sebagai bahan informasi serta evaluasi penelitian selanjutnya mengenai penambahan ekstrak daun beluntas yang berbeda pada gelatin ceker ayam dalam pembuatan edible film. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hasil Samping bagian Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan, Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya, Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan Fakultas Teknologi Pertanian dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Proses pra penelitian dan penelitian utama pembuatan edible film dengan penambahan ekstrak daun beluntas dilakukan pada tanggal 16 Januari sampai 8 Mei 2019. Materi dalam penelitian ini gelatin dari ceker ayam, ekstrak daun beluntas dan gliserol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Pembuatan edible film menggunakan gliserol dengan konsentrasi 30% dari 10 gram gelatin yang digunakan. Perlakuan yang diberikan yaitu tanpa penambahan EDB (P0); 10% EDB (P1); 20% EDB (P2); 30% EDB (P3); dan 40% EDB (P4). Variabel yang diamati yaitu sifat mekanik (kuat tarik dan elongasi), sifat kimia water vapour permeability dan antimikroba. Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA), dan jika diperoleh hasil yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun beluntas dengan persentase yang berbeda pada edible film berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap kuat tarik, elongasi, dan water vapour permeability namun berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap antimikroba. Rataan nilai kuat tarik P0 0,89; P1 0,83; P2 0,96; P3 1,03 dan P4 1,20. Rataan nilai elongasi P0 79,00; P1 77,50; P2 78,33; P3 87,50 dan P4 95,00. Rataan nilai water vapour permeability P0 7,00; P1 8,02; P2 7,06; P3 6,62 dan P4 6,80 serta rataan nilai antimikroba P0 0,00; P1 0,62; P2 0,75; P3 0,90 dan P4 1,13. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pemberian ekstrak daun beluntas pada edible film tidak memberikan pengaruh yang nyata pada variabel kuat tarik, elongasi dan water vapour permeability, sedangkan pada variabel antimikroba memberikan pengaruh yang sangat nyata. Perlakuan dengan penambahan ekstrak daun beluntas sebanyak 40% (P4) pada pembuatan edible film dalam penelitian ini merupakan perlakuan terbaik karena memberikan hasil yang sesuai standart yaitu dengan nilai kuat tarik sebesar 1,20 MPa, elongasi 95,00%, water vapour permeability 6,80 g/m2.hari dan antimikroba 1,13 mm. Saran untuk penelitian ini sebaiknya dibuat formulasi yang tepat untuk bahan-bahan penyusun edible film dan dilakukan penelitian lebih lanjut tentang uji lama penyimpanan edible film.