Pengaruh Penggunaan Probiotik, Prebiotik, Dan Sinbiotik Terhadap Karakteristik Eksternal Telur Burung Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica)

Main Author: Kusuma, Jefri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/175498/1/Jefri%20Kusuma%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/175498/
Daftar Isi:
  • Pakan merupakan salah satu faktor yang penting dalam penentu keberhasilan usaha peternakan, karena sekitar 60-70 % biaya produksi adalah pakan. Kelengkapan nutrisi dalam pakan sangat berpengaruh terhadap performa produksi burung puyuh, karena setelah hidup pokok terpenuhi, nutrisi akan dimetabolisme untuk produksi telur. Kekurangan salah satu nutrisi tersebut mengakibatkan gangguan kesehatan dan penurunan produktivitas. Feed additive atau imbuhan pakan biasa digunakan didalam campuran pakan ternak. Penggunaan feed additive dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas, kesehatan dan keadaan gizi ternak. Banyaknya penggunaan feed additive berupa antibiotik dan hormon dikalangan peternak saat ini menjadi masalah besar karena berbahaya bagi kesehatan manusia dan ternak jika penggunaannya terlalu berlebihan. Nutritionist merekomendasikan peternak menggunakan probiotik sebagai bahan additive sebagai pengganti antibiotik. Probiotik dapat mempertahankan kualitasviii telur dengan menjaga kesehatan ternak serta meningkatkan penyerapan mineral dan asam amino. Peningkatan penyerapan mineral akan menambah tebal kerabang yang pada akhirnya akan menurukan penyusutan berat telur dan mempertahankan nilai HU telur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa burung puyuh yang meliputi dari berat telur, egg mass, berat kerabang dan tebal kerabang yang diberi penambahan berupa probiotik dari golongan bakteri Lactobacillus Plus, prebiotik dari golongan inulin dan kombinasi keduanya (sinbiotik) yang berasal dari bakteri asam laktat (BAL). Penelitian ini dilaksanakan bulan 23 Oktober -3 Desember 2018 di peternakan burung puyuh komersial milik Bapak Iskandar Karangploso, Kabupaten Malang. Metode percobaan lapang yang dirancang dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 5 kali ulangan sehingga didapatkan 20 unit kandang percobaan dengan masing -masing terdiri dari 10 ekor burung puyuh betina, perlakuan yang diberikan terdiri dari: P0 = Pakan basal tanpa perlakuan, P1 = Pakan basal + Probiotik (Lactobacillus plus) 0,6%, P2 = Pakan basal + Prebiotik (Inulin) 1 % dan P3 = Pakan basal + Sinbiotik 0,6% Probiotik + 1 % Prebiotik. Koleksi data dilakukan setiap hari selama penelitian. Data kemudian diolah dengan menggunakan bantuan software Microsoft excel. Setelah rataan data diperoleh selanjutnya data dianalisis secara statistik menggunakan Analisis Ragam dari Rancangan Acak Lengkap (RAL). Apabila diperoleh hasil yang berbeda maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penmbahan penambahan probiotik dan sinbiotik berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap ketebalan kerabang. Namun, perlakuan tersebut memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap berat telur, egg mass, tebal kerabang. Rata-rata berat telur yang dihasilkan dari yang tertinggi hingga terendah. P3= 12.32ix ± 0.22 g/butir; P1= 11,91 ± 0,44 g/butir; P2= 11,74 ± 0,32 g/butir; P0= 11,63 ± 0,57 g/butir. Rata-rata egg mass yang dihasilkan yang tertinggi hingga terendah yaitu perlakuan P3= 6,21 ± 0,1 g/butir; P1= 5,99 ± 0,3 g/butir; P0= 5,88 ± 0,3 g/butir; P2= 5,85 ± 0,1 g/butir. Rata-rata tebal kerabang dari tertinggi hingga terendah adalah pada perlakuan P3=0,13 ± 0,004 mm; P2= 0,12 ± 0,004 mm; P0= 0,11 ± 0,004 mm; P1= 0,11 ± 0,005 mm. Rata-rata berat kerabang dari tertinggi hingga terendah adalah pada perlakuan P3=1,42 ± 0,16 g/butir; P0= 1,33 ± 0,02 g/butir; P2= 1,33 ± 0,05 g/butir; P1= 1,31 ± 0,04 g/butir. Penambahan probiotik, prebiotik dan sinbiotik sebagai feed additive memberikan pengaruh positif terhadap performa produksi puyuh petelur. Penambahan probiotik Lactobacillus plus 0,6% dan prebiotik inulin 1% dalam pakan burung puyuh dapat meningkatkan berat telur, egg mass, tebal kerabang dan berat kerabang