Aktivitas Antimalaria Ekstrak Daun Putri Malu (Mimosa pudica) terhadap Plasmodium falciparum 3D7 secara In Vitro
Main Author: | Pratiwi, Retno |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/175449/1/Retno%20Pratiwi.pdf http://repository.ub.ac.id/175449/ |
Daftar Isi:
- Indonesia masih memiliki daerah endemik penyakit malaria. Plasmodium falciparum merupakan parasit yang menjadi penyebab utama penyakit malaria. Daun Mimosa pudica mengandung flavonoid, terpenoid, dan alkaloid yang berpotensi sebagai antimalaria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan aktivitas antimalaria ekstrak etanol 96% daun M. pudica dengan klorokuin. Plasmodium dikultur menggunakan metode Trager dan Jensen yang telah dimodifikasi. Persen parasitemia awal yang digunakan untuk pengujian adalah 1%. Persen parasitemia dihitung secara visual dengan mikroskop cahaya. Persen hambatan dihitung dengan membandingkan persen pertumbuhan dengan kontrol negatif. Aktivitas antimalaria ditentukan dengan nilai IC50. Hasil korelasi Spearman antara konsentrasi ekstrak dengan persen parasitemia dan persen hambatan menunjukkan korelasi yang kuat (p = 0,000) dengan nilai r berturut-turut -0,960 dan 0,960. Hasil korelasi Spearman antara konsentrasi klorokuin dengan persen parasitemia dan persen hambatan menunjukkan korelasi yang kuat (p = 0,000) dengan nilai r berturut-turut -0,985 dan 0,985. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak, maka persen parasitemia semakin menurun dan persen hambatan pertumbuhan semakin meningkat. Berdasarkan analisis probit, dapatkan nilai IC50 ekstrak sebesar 0,080 ± 0,045 μg/mL dan IC50 klorokuin 0,062 ± 0,08 μg/mL. Tidak terdapat perbedaan antara aktivitas antimalaria ekstrak etanol M. pudica dengan klorokuin (t test, p = 0,754). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol M. pudica memiliki aktivitas antimalaria terhadap Plasmodium falciparum 3D7 .