Analisis Kadar Kafein dalam Biji Kopi Robusta (Coffea canephora) Di Kecamatan Dampit Kabupaten Malang Berdasarkan Tiga Profil Sangrai (Terang, Cokelat, Gelap) dengan Metode Spektrofotometri UV-Visible
Main Author: | Claudia, Luciana Manna |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/175434/1/Luciana%20Manna%20Claudia.pdf http://repository.ub.ac.id/175434/ |
Daftar Isi:
- Penyangraian adalah salah satu proses pengolahan biji kopi yang perlu diperhatikan untuk menghasilkan olahan kopi berkualitas yang baik. Penyangraian dapat merubah sifat fisik maupun sifat kimia biji kopi seperti komposisi senyawa kimia yang terkandung didalamnya yaitu senyawa kafein dapat menurun. Kafein merupakan salah satu senyawa yang terkandung dalam biji kopi. Kafein memiliki efek farmakologi yang dapat berdampak positif bagi kesehatan dan juga berdampak negatif apabila dikonsumsi secara berlebihan. Perlu dilakukan adanya eksplorasi perbedaan profil sangrai dalam proses penyangraian untuk mengetahui jika adanya perbedaan kadar kafein berdasarkan profil sangrai. Menurut SNI 01-3542-2004, syarat mutu kadar kafein dalam kopi bubuk yaitu 0,45 - 2 % b/b. Pada penelitian ini, penyangraian biji kopi robusta dengan 3 profil sangrai yaitu terang, cokelat, dan gelap untuk mengetahui kadar kafein yang terkandung didalamnya. Biji kopi robusta dipilih dengan cara metode purposive sampling dengan beberapa kriteria tertentu. Pengukuran kadar kafein sampel dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri UV-Visible. Berdasarkan hasil penelitian, kadar kafein biji kopi robusta dalam % b/b pada profil sangrai terang, cokelat, dan gelap berturut-turut didapatkan dengan nilai 8,19 ± 0,389, 7,36 ± 0,287, dan 5,65 ± 0,105. Uji secara statistika menggunakan ANOVA memenuhi persyaratan nilai signifikansi p < 0,05 sehingga menunjukkan adanya perbedaan kadar kafein biji kopi robusta yang disangrai berdasarkan profil sangrai terang, cokelat dan gelap.