Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Ketepatan Teknik Injeksi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus. (Studi Dilakukan di Poli Endokrin Instalasi Rawat Jalan RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang)
Main Author: | Oktavianti, Wanda Fenny |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/175433/1/Wanda%20Fenny%20Oktavianti.pdf http://repository.ub.ac.id/175433/ |
Daftar Isi:
- Diabetes melitus terjadi akibat gangguan metabolisme glukosa karena penurunan produksi atau sensitivitas insulin. Kunci penting dari keberhasilan terapi insulin yaitu teknik injeksi sehingga dibutuhkan pemberian edukasi agar pasien dapat memahami teknik injeksi insulin yang tepat. Tingkat pendidikan menjadi salah satu penentu mudah tidaknya pasien dalam memahami edukasi yang diberikan. Penelitian ini dinyatakan laik etik oleh komisi etik RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang dengan diturunkannya Surat Keterangan Kelaikan Etik (Ethical Clearance) Nomor 400/042/K.3/302/2019 yang bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan ketepatan teknik injeksi insulin pada pasien diabetes melitus. Metode penelitian yang digunakan adalah potong lintang dengan pengambilan sampel responden mengunakan teknik purposive sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi.. Hasil penelitian dari 68 responden didapatkan rerata usia 55.63 ± 9.67 tahun dengan 61% pasien terbanyak memiliki tingkat pendidikan dasar (SD/SMP). Hasil pengisian kuisioner menunjukkan 28 pasien kurang tepat dalam teknik injeksi insulin. Analisis statistik yang digunakan yaitu uji korelasi Somers’d (p = 0.102, r = 0.163), sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan ketepatan teknik injeksi insulin pada pasien diabetes melitus dengan kekuatan korelasi sangat lemah. Hal ini dapat disebabkan karena adanya faktor pengaruh lain yaitu 81% pasien memiliki care-giver yaitu keluarga yang mengingatkan dan membantu penggunaan insulin dan dokter menjadi sumber edukasi penggunaan insulin yang paling banyak yaitu 67%.