Multimodal Discourse Analysis on the Portrayal of God in Webtoon Comic Entitled Adventures of God
Main Author: | Zahara, Ikrima |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/175422/ |
Daftar Isi:
- Dengan menggunakan analisis wacana multimodal, mungkin untuk mencari makna dari sebuah media yang disajikan dengan beberapa mode. Salah satunya, adalah komik. Penelitian ini difokuskan pada webtoon, dengan menganalisis bagaimana gambar dan teks berkolaborasi dalam menggambarkan sebuah karakter. Berjudul Adventures of God. Pencipta komik yang membentuk karakter Tuhan dengan sangat berbeda dari kepercayaan pada umumnya membuat komik ini menarik untuk dibahas. Tuhan digambarkan dengan karakter yang negatif. Peneliti menggunakan teori dari Grice (1975), Prinsip Kooperatif untuk mengidentifikasi penggambaran apa diciptakan, dan juga sebuah teori dari Kress dan van Leeuwen (2006), Analisis Wacana Multimodal untuk membuktikan bahwa gambar bisa mendukung komponen yang lain (dalam konteks ini, teks). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis konten. Sumber datanya merupakan 10 episode dari Adventures of God yang sebelumnya telah dipilih dengan purposive sampling. Menggunakan 4 persyaratan yang sebelumnya telah ditentukan berdasarkan tujuan penelitian, peneliti mendapatkan 10 episode yang menjadi sumber data. Pengumpulan data dilakukan dengan menulis kembali dialog dalam komik sebagai data dalam rupa teks, dan mengambil gambar dari setiap episode di komik Adventures of God sebagai data dalam rupa gambar. Temuan menunjukkan bahwa kasus pelanggaran maxim bisa digunakan untuk menentukan penggambaran karakter Tuhan dari setiap episode. Peneliti menemukan 10 penggambaran dari 10 episode, adalah: (1) kejam, (2) kontrol yang kurang, (3) penakut, (4) tidak konsisten, (5) bodoh, (6) tidak peduli pada manusia, (7) mudah dikelabui, (8) malas, (9) tidak bertanggungjawab dan (10) pemarah. Tiga metafungsi dalam sebuah gambar: representasi, interaksi, dan komposisi terbukti bisa mendukung penggambaran tersebut. Kendati begitu, dengan semua penggambaran negatif tersebut, pencipta komik ini menjelaskan bahwa penggambaran tersebut dibuat semata hanya untuk menyajikan komedi satir dan tidak untuk menyinggung agama atau kepercayaan manapun. Terbukti bahwa kasus pelanggaran maxim dapat membantu pembaca menentukan sifat dari sebuah karakter. Untuk peneliti selanjutnya, disarankan untuk mencari makna tersembunyi, atau pesan yang ingin disampaikan seorang pencipta karya dalam kolaborasi teks dan gambar.