Analisis Cost Effectiveness Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol, Seftriakson Dan Sefiksim Sebagai Terapi Demam Tifoid Anak (Studi Dilakukan Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Karsa Husada Kota Batu)
Main Author: | Dewi, Ni Made Diah Pramesti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/175375/1/Ni%20Made%20Diah%20Pramesti%20Dewi.pdf http://repository.ub.ac.id/175375/ |
Daftar Isi:
- Penyakit demam tifoid di Indonesia masih tinggi yaitu 1,6% dari rentang 0,3%–3%. Demam tifoid dapat diobati dengan beberapa alternatif pilihan terapi antibiotik yaitu kloramfenikol, seftriakson dan sefiksim. Tujuan penelitian yaitu menganalisis cost-effectiveness penggunaan antibiotik kloramfenikol, seftriakson dan sefiksim melalui sudut pandang penyedia layanan kesehatan. Rekam medis dan biaya medis langsung pasien demam tifoid usia 6–12 tahun dianalisis secara retrospektif dari Januari 2016 – Desember 2018. Sampel sebanyak 48 pasien dan menggunakan metode total sampling. Penggunaan antibiotik kloramfenikol, seftriakson dan sefiksim berturut-turut berdasarkan lama rawat inap yaitu 3–4; 3,125–5; 3,667–6 hari. Penggunaan antibiotik kloramfenikol, seftriakson dan sefiksim berturut-turut berdasarkan lama hilangnya demam yaitu 1–2; 1,625– 3,667; 1–2,667 hari. Nilai ICER ruangan Seruni Utama menunjukkan bahwa penggunaan kloramfenikol membutuhkan biaya tambahan sebesar Rp 91.382,72 untuk mengurangi satu hari rawat inap dibandingkan dengan sefiksim. Nilai ICER ruangan Seruni 1 menunjukkan bahwa penggunaan kloramfenikol membutuhkan biaya tambahan sebesar Rp 51.018,575 untuk mengurangi satu hari rawat inap dibandingkan dengan sefiksim dan membutuhkan biaya tambahan sebesar Rp 587.358,81 untuk mengurangi satu hari hilangnya demam dibandingkan dengan seftriakson. Nilai ICER ruangan Seruni 2 menunjukkan bahwa penggunaan seftriakson membutuhkan biaya tambahan sebesar Rp 118.760,74 untuk mengurangi satu hari rawat inap dan Rp 374.498,22 untuk mengurangi satu hari hilangnya demam dibandingkan dengan sefiksim. Nilai ICER ruangan Seruni 3 menunjukkan bahwa penggunaan kloramfenikol membutuhkan biaya tambahan sebesar Rp 664.304,50 untuk mengurangi satu hari rawat inap dan Rp 1.650.777,72 untuk mengurangi satu hari hilangnya demam dibandingkan dengan sefiksim. Penggunaan kloramfenikol lebih cost-effective pada ruangan Seruni Utama, 1 dan 3 dan penggunaan seftriakson lebih cost-effective pada ruangan Seruni 2.