Pengaruh Pemberian Infusa Temulawak Terhadap Ketebalan Endometrium Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Postpartum
Main Author: | Hayati, Mukhlisa Nur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/175347/1/Mukhlisa%20Nur%20Hayati.pdf http://repository.ub.ac.id/175347/ |
Daftar Isi:
- Involusi uterus adalah atrofi miometrium dan pengeluaran lokia untuk digantikan dengan endometrium baru agar uterus kembali seperti keadaan sebelum hamil. Temulawak secara empiris dikonsumsi ibu setelah melahirkan untuk memulihkan kesehatan dengan mempercepat masa nifas (involusi uterus) dan melancarkan pengeluaran ASI. Untuk mengetahui apakah temulawak (Curcuma zanthorrhiza) mampu mempercepat terjadinya involusi uterus maka dalam penelitian ini digunakan indikator berupa penurunan ketebalan endometrium pada tikus putih galur winstar (Rattus norvegicus) postpartum. Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test control group design. Terdapat 4 kelompok penelitian yaitu kelompok kontrol, pemberian infusa temulawak konsentrasi 10%, 20%, dan 40%, diberikan selama 3 hari peroral. Uterus tikus dibuat preparat histologi kemudian diukur dengan software Olyvia untuk menentukan rerata ketebalan endometrium tiap kelompok kemudian dilakukan uji Anova menggunakan SPSS. Secara kuantitatif terjadi penurunan rerata ketebalan endometrium namun secara statistik pemberian infusa temulawak dengan dosis dalam penelitian tidak berpengaruh terhadap ketebalan endomerium tikus postpartum dengan nilai 0.427 (p>0.05). Hasil ini disebabkan oleh rendahnya zat aktif dalam dosis yang diberikan, afinitas yang lebih rendah terhadap reseptor dibandingkan substansi endogen, serta adanya pengaruh substansi yang membatasi kerusakan jaringan sehingga mempengaruhi respon sel target terhadap zat aktif dalam temulawak. Peningkatan dosis temulawak perlu dibahas pada penelitian-penelitian selanjutnya untuk mengetahui pengaruh temulawak dalam penurunan ketebalan endometrium tikus postpartum dimasa yang akan datang.