Normalisasi Gender dan Perlawanan Melalui Performativitas Tokoh Interseks Haru Hoshino Dalam Drama IS: Otoko Demo Nai Onna Demo Nai Sei Karya Sutradara Junpei Nakagawa, Noboru Morita, Dan Daisaku Yamada

Main Author: Harumi, Mestika
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/175344/
Daftar Isi:
  • Interseks adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kondisi manusia di mana dia tidak dapat diidentifikasi sebagai laki-laki maupun perempuan secara biologis. Interseks dipandang sebagai hal yang abnormal dan harus mengalami normalisasi untuk memenuhi gender biner yang dianggap sebagai hal lumrah dalam masyarakat. Meskipun individu interseks telah mengalami normalisasi, keinginan akan identitas gender tidak akan selalu berbanding sama dengan alat reproduksi yang dimiliki sehingga terjadi perlawanan pada gender (Undoing Gender). Hal tersebut terlihat pada drama IS: Otoko Demo Nai Onna Demo Nai Sei karya sutradara Junpei Nakagawa, Noboru Morita, dan Daisaku Yamada. Drama ini menceritakan tokoh interseks Haru Hoshino yang ingin hidup bebas sesuai keinginannya tetapi mengalami normalisasi gender. Penelitian ini menganalisis mengenai bentuk normalisasi dari lingkungan sosial pada tokoh interseks Haru Hoshino dan bagaimana perlawanan Haru Hoshino melalui performa dan performativitas terhadap konsep gender biner. Teori yang digunakan adalah Teori Undoing Gender serta Performativitas Gender dari Judith Butler dengan teori Mise en Scene sebagai teori pendukung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deksriptif analisis. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa tokoh Haru Hoshino telah mengalami normalisasi gender oleh berbagai pihak yaitu normalisasi oleh dokter, keluarga, dan pihak sekolah. Selain itu tokoh Haru Hoshino telah melakukan perlawanan pada konsep gender biner melalui performa dan performativitas yang maskulin. Meskipun Haru Hoshino telah mengalami normalisasi untuk menjadi perempuan secara biologis, Haru Hoshino merasa dirinya adalah seorang laki-laki dan membentuk gendernya sebagai seorang maskulin.