Peran Pusat Studi dan Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya (PSLD-UB) Terhadap Kelancaran Kegiatan Akademik Mahasiswa Difabel

Main Author: Ramadhani, Atikah Hanum
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/175333/
Daftar Isi:
  • Universitas Brawijaya adalah salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang mempelopori kampus inklusif bagi penyandang disabilitas. Pendidikan inklusif adalah proses pendidikan formal yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa penyandang disabilitas (difabel) untuk ikut serta di kelas yang sama dengan mahasiswa non-difabel. Lembaga Pusat Studi dan Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya (PSLD-UB) didirikan pada tahun 2012 untuk memberikan pelayanan dalam upaya mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif di UB. PSLD-UB memiliki dua fungsi, yaitu menyediakan layanan bagi mahasiswa penyandang disabilitas yang ada di lingkungan Universitas Brawijaya dan sebagai pusat penelitian terkait isu-isu disabilitas dalam dunia akademik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa peran PSLD-UB terhadap kelancaran kegiatan akademik mahasiswa difabel di lingkungan Universitas Brawijaya. Metode yang digunakan pada peneltian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Peneliti melakukan pendekatan terhadap informan melalui proses wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran PSLD-UB dalam memberikan layanan kepada mahasiswa difabel sudah baik. Peran layanan yang paling penting bagi semua mahasiswa difabel adalah layanan pendampingan (volunteer). Volunteer dapat membantu mahasiswa difabel dalam perkuliahan dan memenuhi semua hak-hak yang dibutuhkan oleh mahasiswa difabel di PSLD-UB. Dapat dikatakan bahwa pendamping adalah garda depan pelayanan PSLD-UB, karena merekalah yang sering bertemu dengan dosen, staf akademik, atau pihakpihak eksternal untuk mengkomunikasikan kebutuhan penyandang disabilitas. Tak jarang, pendamping juga harus dapat membantu mahasiswa difabel dalam mengerjakan tugasnya. PSLD-UB mengalami beberapa kendala dalam layanan pendampingan, antara lain bentroknya jadwal volunteer dengan mahasiswa difabel, perbedaan rumpun keilmuan antara volunteer dan mahasiswa difabel yang didampinginya, kemampuan volunteer yang kurang lancar bahasa isyarat, serta turn over pendamping yang tinggi. PSLD-UB telah berupaya mengatasi kendala tersebut dengan melakukan pendaftaran volunteer sebanyak-banyaknya, mengadakan diskusi sesama volunteer, dan mengadakan program pelatihan bahasa isyarat.