Efektivitas Antifungi Ekstrak Etanol Kulit Jeruk Keprok (Citrus reticulata Blanco) Terhadap Candida albicans Secara In Vitro

Main Author: Christy, Fannya Elicha
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/175330/1/Fannya%20Elicha%20Christy.pdf
http://repository.ub.ac.id/175330/
Daftar Isi:
  • Keputihan disebabkan oleh salah satu jamur Candida albicans yang secara medis disebut dengan kandidiasis vaginalis. Prevalensi angka kejadian keputihan 40% dengan sifat cairan yang keluar biasanya putih seperti susu, kental, berbau, dan disertai urtikaria pada vulva dan vagina. Pilihan pengobatan tradisional dapat dipilih untuk mengurangi ketidaknyamanan karena keputihan. Kulit jeruk keprok (Citrus reticulata Blanco) mengandung alkaloid, flavonoid, dan saponin. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menunjukkan bahwa ekstrak kulit jeruk keprok mempunyai efek antifungi terhadap Candida albicans secara in vitro. Penelitian ini menggunakan metode dilusi agar pada medium Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan sampel uji berupa empat isolat Candida albicans yang berasal dari penderita kandidiasis vaginalis dengan 6 konsentrasi ekstrak yaitu konsentrasi kontrol (0%) dan perlakuan (15%, 17.5%, 20%, 22.5% dan 25%). Hasil uji Kruskal-Wallis didapatkan perbedaan bermakna (p=0,000) dan uji Spearman menunjukkan hubungan antara kenaikan ekstrak konsentrasi ekstrak etanol kulit jeruk keprok dengan pertumbuhan koloni Candida albicans (r=-0,979). Hasil tersebut bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol kulit jeruk keprok maka semakin rendah tingkat pertumbuhan Candida albicans. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit jeruk keprok memiliki pertumbuhan Candida albicans dengan Kadar Hambat Minimal (KHM) pada konsentrasi 25%