“Cakalele Mainan Tanah Beta”: Di Balik Hentakan Semangat Tarian Cakalele Di Maluku

Main Author: Siahaya, Thiovilia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/175321/
Daftar Isi:
  • Tarian selain menjadi media hiburan dan identitas budaya dalam kajian kebudayaan, ternyata juga dapat menjadi kaca mata dalam melihat permasalahan atau fakta sosial yang sedang terjadi dalam Masyarakat. Tarian Cakalele, merupakan tarian tradisional asal Maluku yang merepresentasikan semangat peperangan para leluhur untuk kesejahteraan masyrakat Maluku. Tari Cakalele selalu ditampilkan ketika adanya upacara adat dalam suatu daerah di Maluku, salah satunya dalam pembakaran Obor Pattimura di Tuhaha. Penulis menemukan potret sosial Maluku yang terlihat dari tarian Cakalele yang memunculkan faktafakta serta permasalahan sosial budaya yang sedang terjadi di Maluku. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik observasi dan partisipasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan studi literasi. Penulis menggunakan teori Politik Tubuh dari Foucault dan teori Identitas Budaya dari McPahil Hall sebagai dasar analisis penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis melihat dalam masyarakat Tuhaha tari Cakalele tidak hanya sebagai sebuah kesenian, melainkan merupakan bentuk identitas perlawanan, media komunikasi dengan leluhur dan Tuhan, serta bentuk penghormatan terhadap perjuangan leluhur mereka. Dari Cakalele masyarakat Tuhaha membuka mata penulis untuk melihat Cakalele lebih dalam lagi di Maluku. Lewat pelarangan benda tajam dalam tarian Cakalele yang dilakukan oleh pemerintah pada tahun 2013 serta penampilan tarian Cakalele oleh RMS pada tahun 2007 lalu memicu penulis untuk menganalisis lebih dalam lagi mengenai tarian Cakalele serta hubungannya dengan permasalahan di Maluku, kepentingan-kepentingan apa saja yang tidak disadari oleh masyarakat Maluku terdapat dalam tarian Cakalele.