Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Apel Manalagi (Malus Sylvestris Mill) dalam Mencegah Peningkatan Jumlah Leukosit Tikus (Ratus Norvegicus) Bunting yang Dipapar Asap Rokok
Main Author: | Kharima, Meiritsya Abir Putri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/175290/1/Meiritsya%20Abir%20Putri%20Kharima.pdf http://repository.ub.ac.id/175290/ |
Daftar Isi:
- Paparan asap rokok mengandung radikal bebas sehingga dapat meningkatkan ROS (Reactive Oxygen Species). Peningkatan ROS yang tidak diimbangi dengan antioksidan dari dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya stress oksidatif. Stress oksidatif ditandai dengan meningkatnya radikal oksigen dan reaksi inflamasi berupa peningkatan jumlah leukosit. Pada wanita hamil, jumlah leukosit lebih dari 12.000/ merupakan indikasi adanya leukositosis. Tingginya jumlah leukosit berakibat pada kehamilan dan janin, seperti prematur maupun Infeksi Neonatal Awitan Dini (INAD). Untuk dapat menetralisir radikal bebes dapat menggunakan antioksidan dari luar ataupun dari dalam tubuh. Tujuan: membuktikan pengaruh pemberian ekstrak etanol kulit apel dalam mencegah peningkatan jumlah leukosit tikus bunting yang dipapar asap rokok. Metode: Penelitian ini menggunakan desain true experimental dengan rancangan penelitian Randomized Post Test Only Control Group Design. Sampel dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol (-) adalah kelompok tanpa dipapar asap rokok dan tanpa pemberian ekstrak etanol kulit apel. Kelompok kontrol (+) adalah kelompok pemaparan asap rokok tanpa pemberian ekstrak etanol kulit apel serta 3 kelompok perlakuan yang mana diberikan pemaparan asap rokok dan diberi ekstrak etanol kulit apel dengan dosis ( P1 = 7; P2 = 14; P3 = 28 mg/KgBB/hari). Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa P2 dan P3 memiliki perbedaan yang signifikan terhadap K+. Kesimpulan: ekstrak kulit apel terbukti dapat mencegah peningkatan jumlah leukosit dan dosis efektif yaitu 14 mg/KgBB/hari.