Hubungan Antara Pola Makan dan Asupan Karbohidrat dengan Kejadian Premenstrual Syndrome (PMS) pada Mahasiswi Program Studi S1 Kebidanan Universitas Brawijaya dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) Normal

Main Author: Afifah, Hasna Nur
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/175286/1/Hasna%20Nur%20Afifah.pdf
http://repository.ub.ac.id/175286/
Daftar Isi:
  • Menstruasi merupakan salah satu siklus kehidupan wanita yang paling penting. Perubahan hormon yang terjadi selama siklus menstruasi akan menimbulkan perubahan fisik maupun psikis menjelang dan saat menstruasi. Gejala-gejala yang dialami oleh wanita sebelum dimulainya menstruasi tersebut disebut dengan sindrom pramenstruasi atau premenstrual syndrome (PMS). Memiliki pola makan yang baik serta asupan karbohidrat yang cukup merupakan salah satu cara untuk mengurangi gejala premenstrual syndrome. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan pola makan dan asupan karbohidrat terhadap kejadian premenstrual syndrome pada mahasiswi Program Studi S1 Kebidanan Universitas Brawijaya dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) normal. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Pola makan diukur dengan kuesioner, asupan karboidrat diukur melalui wawancara menggunakan SQ – FFQ (Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaires), dan PMS dengan sPAF (Shortened Premenstrual Assessment Form). Sampel penelitian merupakan mahasiswi Program Studi S1 Kebidanan Universitas Brawijaya angkatan 2015, 2016, dan 2017 (n=74) yang dipilih dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola makan dan kejadian premenstrual syndrome memilki hubungan yang signifikan (p value = 0,049) dengan nilai OR = 3,578, dan asupan karbohidrat dengan kejadian premenstrual syndrome juga memiliki hubungan yang signifikan (p value = 0,006) dengan nilai OR = 7,622. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara pola makan dan asupan karbohidrat terhadap kejadian premenstrual syndrome (PMS) pada responden yang memiliki IMT normal.