Pengaruh variable Helix Angle dan Single Helix Angle End Mills Terhadap Stability Lobes Diagram Aluminium pada Medium Spindle Speed
Main Author: | Pambudi, Agung Priyo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/175180/ |
Daftar Isi:
- Seiring dengan perkembangan industri manufaktur dalam satu abad terakhir memegang peranan penting untuk menunjang kehidupan manusia. Salah satu bidang terpenting manufaktur adalah permesinan. Munculnya chatter sangat merusak dan merugikan, karena adanya chatter dapat mengurangi kualitas produk yang dinginkan. Regenerative Chatter terjadi karena intermittent cut pada proses milling yang menyebabkan permesinan tidak stabil dan menghasilkan beda fase pada chipload. Maka dari itu pahat dengan variable helix digunakan pada proses end mill dengan tujuan mengurangi regenerative chatter yang terjadi pada saat proses permesinan berlangsung. Pahat variabel helix angle memiliki pitch angle yang bervariasi bisa digunakan untuk mencegah dan mengendalikan Regenerative Chatter. Spindle speed dan depth of cut merupakan parameter permesinan yang memiliki peran penting pada terjadinya chatter. Semakin tinggi nilai depth of cut dapat memperbesar cutting force yang dapat meningkatkan amplitudo displacement, yang kemudian berdampak pada permukaan produk permesinan, dan semakin kecil nilai spindle speed juga dapat meningkatkan amplitude displacement yang berdampak pada kekasaran permukaan hasil permesinan. Jurnal ini bertujuan untuk meneliti spindle speed dan depth of cut yang optimal guna meningkatkan produktivitas dengan membandingkan pahat variable helix angle dan single helix angle serta menggunakan stability lobes diagram ssebagai chatter control. Pahat single helix angle yang digunakan adalah 40o dan pahat variable helix angle yang digunakan adalah 35o / 38o. Depth of cut dan spindle speed yang digunakan sebagai variabel bebas adalah 0,5 mm, 1 mm, 1,5 mm, 2 mm, dan 2,5 mm dengan spindle speed 1100 rpm, 1300 rpm, 1500 rpm, 1700 rpm, dan 1900 rpm. Hasil penelitian menunjukan bahwa pahat dengan variable helix angle bisa mencapai depth of cut 1,5 mm sebelum chatter terjadi, sedangkan pahat single helix angle hanya mencapai depth of cut 1,2 mm pada spindle speed yang sama yaitu 1900 rpm