Pengaruh Waktu Perebusan Serat Bambu Wulung (Gigantochloa atroviolacea) Dalam Larutan NaOH Terhadap Kekuatan Tarik Komposit Dengan Matrik Epoxy
Main Author: | Tamtomo, Bagas |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/175154/ |
Daftar Isi:
- Pada zaman modern seperti sekarang ini , tentunya perkembangan teknologi akan terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Di era sekarang ini banyak ilmuwan yang meneliti atau membuat terobosan baru tentang inovasi yang ramah lingkungan, dimana para ilmuwan memanfaatkan kekayaaan alam yang ada di bumi yang kemudian diubah menjadi sesuatu yang bernilai lebih. Salah satunya yaitu pengembangan “komposit” dalam bidang material.. Serat bambu wulung (Gigantochloa Atroviolacea) memiliki potensi yang baik sebagai penguat pada komposit dan merupakan sumber dari alam. Dengan perpaduan dengan matrik epoxy yang memiliki sifat mekanik, listrik, kestabilan dimensi dan penahan panas yang baik Pada penelitian ini, uji tarik dilakukan untuk mengetahui kekuatan tarik dari komposit dengan serat bambu wulung ini . Penelitian ini menggunakan metode true experimental research, dengan ukuran spesimen tarik sesuai standar ASTM D638-01. Dalam penelitian ini, digunakan komposit serat bambu wulung tanpa perlakuan NaOH, perebusan pada suhu 60-70oC selama 30 menit, kemudian perebusan pada suhu 60-70oC selama 60 menit, da terakhir perebusan pada suhu 60-70oC selama 90 menit. Pembuatan spesimen komposit untuk uji tarik dilakukan dengan metode Vacuum Infusion. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan yaitu bahwa kekuatan tarik rata-rata komposit serat bambu wulung apabila di urutkan dari terendah hingga tertinggi yaitu komposit berpenguat serat bambu wulung dengan tanpa perlakuan perendaman NaOH sebesar 73.912 MPa; perlakuan lama perendaman 30 menit sebesar 93.729 MPa, perlakuan lama perendaman 60 menit sebesar 118.264 MPa, dan perlakuan lama perendaman 90 menit sebesar 152.394 MPa. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama perendaman pada konsentrasi NaOH 6%, maka kekuatan tarik komposit akan semakin tinggi dikarenakan NaOH dapat merubah topografi permukaan serat menjadi lebih kasar yang membuat mechanical interlocking antara serat dan matriks resin epoksi menjadi lebih baik dan sifat adhesi yang lebih baik antara permukaan serat dalam menyerap resin epoksi pada permukaan serat secara optimal.