Di Ambang Batas: Jerat Jaring Hidup Kerentanan Ekonomi Nelayan Sendangbiru Kabupaten Malang

Main Author: Yuda, Achmad Nur Fajar Alam
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/175138/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini membahas tentang adanya kerentanan atau precarity yang terjadi pada nelayan di Sendangbiru, Malang, Jawa Timur. Penulis mengangkat permasalahan kerentanan atau precarity yang terjadi disebabkan karena beberapa wilayah pesisir di Indonesia masih tersimpan kantong – kantong kemiskinan yang besar. Oleh karena itu, penulis menekankan pembahasan melalui pertanyaan: Bagaimana bentuk – bentuk kerentanan ekonomi yang terjadi pada nelayan?. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode etnografi dan teknik pengumpulan meliputi observasi dan partisipasi, wawancara intensif, dan dokumentasi. Analisis data konsep precarity menggunakan teori Grid and Group dari Marry Douglas dan narative analysis dari Bernard Russell untuk menemukan keteraturan data untuk penulisan etnografi. Kemiskinan nelayan muncul karena dua faktor besar yakni faktor alamiah dan faktor non alamiah. Mengandalkan sektor laut sebagai sumber perekonomian masyarakat membuat masyarakat memiliki ketergantungan yang sangat besar. Musim ikan yang tidak bisa diprediksi setiap musimnya membuat masyarakat Sendangbiru dalam kondisi yang rentan terhadap aspek ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Dalam posisi ketidakamanan ini nelayan juga terjebak dalam arus ekonomi informal yang berdampak besar terhadap ekonomi nelayan. Melihat hal ini, nelayan kemudian mencoba untuk membangun relasi sosial kepada pengambak atau juragan sebagai penjamin hidup. Namun, hal ini secara tidak disadari oleh nelayan membuat ketergantungan kepada pengambak atau juragan lebih besar dengan adanya hutang. Selain itu, sifat ketergantungan ini juga berdampak terhadap tindakan pengendalian ekonomi yang dilakukan kepada nelayan. Ketergantungan yang terus tercukupi juga membuat pola pikir nelayan menjadi berubah dan cenderung memilih instan. Tanpa disadari hal tersebut membuat kondisi nelayan semakin terpuruk dan terus hidup dalam keterbatasan membuat kondisi nelayan menjadi tidak aman atau rentan.