Korelasi antara Komponen Hasil dan Hasil pada Tanaman Jarak Kepyar (Ricinus communis L.) Generasi CT2 dan CT1(CT1)
Main Author: | Rachma, Izza Azkiya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/174983/ |
Daftar Isi:
- Jarak kepyar (Ricinus communis L.) merupakan tanaman yang berperan penting dalam industri minyak. Biji jarak kepyar mengandung minyak berkisar antara 46 – 57% yang disebut dengan minyak castor. Minyak yang dihasilkan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri asam lemak hidroksi yang dimanfaatkan dalam bidang farmasi, kosmetik, tekstil maupun otomotif. Bagian batang tanaman ini juga dapat digunakan sebagai bahan kertas atau cardboard. Di Indonesia tanaman jarak kepyar memiliki tingkat produktivitas yang masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan tanaman perkebunan semusim lainnya seperti tebu, tembakau, sereh wangi dan nilam. Dalam Statistik Perkebunan Indonesia (2013) disebutkan bahwa tanaman jarak kepyar hanya memiliki nilai produktivitas sebesar 0,333 ton/ha. Data yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik tahun 2017 juga menunjukkan bahwa angka produktivitas tanaman jarak kepyar tahun 2011 – 2015 cenderung mengalami penurunan di saat kebutuhan semakin meningkat. Sehingga diperlukan usaha peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat, salah satunya dengan perakitan varietas unggul dalam kegiatan pemuliaan tanaman melalui seleksi. Dalam pelaksanaan kegiatan seleksi, pemulia dihadapkan pada masalah saat menentukan pilihan karakter tanaman yang dianggap unggul. Oleh karena itu perlu diketahui secara baik hubungan antara komponen hasil dengan hasil pada tanaman yang diseleksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter komponen hasil yang berkorelasi terhadap hasil pada setiap aksesi dan untuk mengetahui perbedaan korelasi komponen hasil terhadap hasil masing-masing aksesi dua populasi jarak kepyar, yaitu populasi CT2 dan CT1(CT1). Hipotesis dari penelitian ini yaitu terdapat komponen hasil yang berkorelasi terhadap hasil pada setiap aksesi dan terdapat perbedaan korelasi komponen hasil terhadap hasil pada masing-masing aksesi dua populasi jarak kepyar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 – April 2019 di Kebun Percobaan Jatimulyo Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang terletak di Desa Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Bahan yang digunakan yaitu Urea, SP-36, KCl, air, pestisida, panduan Descriptor Draft National Guidelines for the Conduct of Tests for Distinctness, Uniformity and Stability Castor (Ricinus communis L.) dan Draft International Union for the Protection of New Varieties of Plants Castor Bean (Ricinus communis L.). Bahan tanam yang digunakan yaitu 2 populasi jarak kepyar generasi ke-3 CT2 dan CT1(CT1) yang terdiri dari 8 aksesi pada setiap populasi dan 20 tanaman untuk setiap aksesi. Alat yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini diantaranya cangkul, cetok, polybag, gembor, sprayer, meteran, jangka sorong, timbangan digital, papan penanda, kamera, alat tulis dan amplop kertas. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode single plant dengan total individu yang diamati sebanyak 320 tanaman jarak kepyar. Pengamatan dilakukan pada karakter-karakter agronomi yang bersifat kuantitatif berdasarkan panduan Descriptor Draft National Guidelines for the Conduct of Tests for Distinctness, Uniformity and Stability Castor (Ricinus communis L.) dan Draft International Union for the Protection of New Varieties of Plants Castor Bean (Ricinus communis L.). Variabel pengamatan yang digunakan meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah lobus, panjang petiol (cm), jumlah tandan per tanaman, panjang tandan (cm), jumlah buah per tanaman, jumlah biji per tanaman, panjang pedikel (cm), panjang kapsul (mm), ketebalan biji (mm), dan bobot biji per tanaman. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis menggunakan analisa korelasi fenotipik dan analisa regresi. Uji nyata atau uji t juga dilakukan sebagai uji signifikansi terhadap hasil analisa korelasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan koefisiensi korelasi pada masing-masing aksesi tanaman jarak kepyar, sehingga hasil analisis korelasi pada masing-masing aksesi hanya berlaku pada aksesi tersebut. Selain itu jumlah buah per tanaman dan jumlah biji per tanaman diketahui memiliki koefisien korelasi positif yang signifikan terhadap hasil pada hampir setiap aksesi. Karakter komponen hasil berupa jumlah buah per tanaman pada semua aksesi memiliki koefisien korelasi positif yang signifikan terhadap hasil kecuali pada aksesi CT1(CT1)Thaidwarf, CT1(CT1)Jayas dan CT2Thaidwarf. Koefisien korelasi positif sempurna yang signifikan juga diketahui terdapat di antara komponen hasil yaitu jumlah buah dan jumlah biji pada aksesi CT1(CT1)ASB81, CT2C1012 dan CT2C856. Sedangkan pada aksesi CT2ASB81 terdapat karakter jumlah lobus yang tidak memiliki nilai koefisien korelasi. Kemudian dari hasil analisis koefisien regresi yang dilakukan juga dapat diketahui bahwa setiap aksesi tanaman jarak kepyar memiliki nilai koefisien determinasi, koefisien regresi dan intersep baik positif ataupun negatif yang berbeda. Namun dapat diketahui juga bahwa pada beberapa karakter terdapat nilai koefisien determinasi 0, sehingga dapat disimpulkan bahwa karakter tersebut tidak berpengaruh terhadap hasil. Selain itu dapat diketahui juga bahwa terdapat beberapa karakter yang memiliki hubungan kuat pada beberapa aksesi karena memiliki nilai koefisien determinasi lebih dari 0,60, seperti pada karakter jumlah tandan, tinggi tandan, jumlah buah per tanaman, jumlah biji per tanaman dan panjang kapsul. Pada karakter jumlah biji per tanaman diketahui memiliki hubungan yang kuat hingga sangat kuat terhadap hasil pada setiap aksesi tanaman jarak kepyar. Dimana hubungan sangat kuat (R2 = 0,80 – 1,00) dengan nilai koefisien regresi positif antara komponen hasil jumlah biji dengan hasil pada masing-masing aksesi tanaman jarak kepyar lebih mendominasi daripada hubungan yang kuat, sehingga dapat disimpulkan apabila jumlah biji meningkat maka hal tersebut akan menyebabkan peningkatan terhadap hasil tanaman jarak kepyar.