Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jahe Merah (Zingiber officinale var. rubrum) pada Berbagai Jenis dan Komposisi Media Tanam Substrat
Main Author: | Anwar, Nur Hasanah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/174980/ |
Daftar Isi:
- Tanaman jahe (Zingiber officinale) ialah jenis tanaman rimpang yang banyak dibudidayakan hampir diseluruh kawasan Indonesia. Di Indonesia terdapat tiga jenis jahe, yaitu jahe gajah, jahe emprit, dan jahe merah. Salah satu jenis jahe yang banyak dibutuhkan dan mempunyai nilai ekonomis tinggi adalah jahe merah. Permasalahan tanaman jahe merah yaitu daya simpan rendah, rentan penyakit tular tanah, dan masa panen singkat. Permasalahan tersebut menyebabkan petani ragu untuk menanam tanaman jahe merah. Dari hasil survei Azizah, et al. (2018) tidak banyak petani yang membudidayakan jahe merah, hanya 30% petani yang menanam tanaman jahe merah di Jawa Timur. Salah satu usaha yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan diatas adalah melakukan penanaman jahe merah dengan sistem hidroponik substrat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis dan komposisi media tanam substrat yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil jahe merah. Hipotesis dalam penelitian adalah jenis dan komposisi media tanam substrat dengan komposisi cocopeat yang lebih dominan memberikan hasil yang baik terhadap pertumbuhan dan hasil rimpang tanaman jahe merah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Juli 2019 di Glass House Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penggaris, kalkulator, papan perlakuan, pompa air, instalasi irigasi tetes, polybag, timbangan analitik, software FAO CROPWAT 8.0 dan kamera. Bahan yang akan digunakan adalah rimpang tanaman jehe merah, arang sekam, cocopeat, kompos dan nutrisi AB mix. Penelitian ini menggunakan percobaan yang dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana yang terdiri dari 12 perlakuan dan 3 ulangan. Total plot perlakuan ialah 36, setiap plot yang terdiri atas 8 sampel tanaman. Adapun kombinasi perlakuan yaitu M1 = Arang Sekam; M2 = Cocopeat; M3 = Katel; M4 = Arang Sekam: Cocopeat (75%: 25%); M5 = Arang Sekam: Cocopeat (50%: 50%); M6 = Arang Sekam: Cocopeat (25%: 75%); M7 = Cocopeat: Katel (25%: 75%); M8 = Cocopeat: Katel (50%: 50%); M9 = Cocopeat: Katel (75%: 25%); M10 = Arang Sekam: Cocopeat: Katel (25%: 25%: 50%); M11 = Arang Sekam: Cocopeat: Katel (25%: 50%: 25%); M12 = Arang Sekam: Cocopeat: Katel (50%: 25%: 25%). Pengamatan dilakukan dengan cara non destruktif pada saat tanaman telah berumur 1 bulan setelah tanam hingga 6 bulan setelah tanam. Variabel pengamatan yang akan dilakukan yaitu pengamatan pertumbuhan tanaman jahe yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan jumlah anakan. Pengamatan panen meliputi bobot rimpang per tanaman (g), jumlah ruas rimpang, panjang rimpang (cm) and diameter rimpang (cm). Data hasil pengamatan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji F pada tingkat kesalahan 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Apabila terdapat hasil yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa komposisi dan jenis media tanam memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jahe merah. Jenis dan komposisi media tanam yang berbeda menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jahe merah. Media tanam cocopeat bisa digunakan secara tunggal, sedangkan media arang sekam dan katel sebaiknya dikombinasikan dengan dengan media lainnya. Media cocopeat apabila dikombinasikan dengan arang sekam maka komposisi cocopeat harus lebih dominan yaitu 75%. Apabila cocopeat dikombinasikan dengan pasir katel komposisi yang baik yaitu 25%-75%. Kemudian jika dikombinasikan dengan ketiga jenis media kombinasi yang digunakan bisa seimbang atau salah satunya lebih dominan.