Pengaruh Pupuk Daun dan GA3 terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bunga Potong Krisan (Chrysanthemum morifolium)

Main Author: Reginasari, Immanuelita Sarah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/174974/
Daftar Isi:
  • Bunga potong memiliki nilai estetika yang tinggi dan memberikan keindahan untuk dekorasi atau hiasan ruang. Krisan (Chrysanthemum morifolium) memiliki warna yang menarik dan bentuk bunga yang indah sehingga tanaman krisan menjadi salah satu tanaman hias yang cukup digemari di Indonesia. Tanaman krisan dapat diproduksi menjadi bunga potong maupun bunga pot. Keindahan warna dan bentuk dari bunga krisan menjadi alasan bagi konsumen untuk membelinya. Produksi bunga krisan di Indonesia tidak hanya disebarkan di dalam negeri tetapi sudah mencapai manca negara. Nilai penting untuk pemasaran bunga krisan potong ialah panjang tangkai, begitu juga dengan bunga potong yang lain (Kazaz dkk, 2010). Untuk mendapatkan panjang tangkai yang diinginkan maka perlu dilakukan pemupukan pada bunga krisan. Selain pemberian pupuk, perlakuan dengan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dapat meningkatkan hasil tanaman krisan. Penambahan ZPT terhadap tanaman krisan, dapat membantu mempercepat pertumbuhan dan umur panen. Pemberian ZPT terhadap tanaman krisan juga mampu memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan krisan yang tidak diberi perlakuan apapun. Salah satu ZPT yang dapat mempercepat pertumbuhan krisan ialah asam giberelin (GA3). Penelitian dilaksanakan di Desa Beru, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur Penanaman dilakukan di dalam greenhouse. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari hingga April 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama ialah pupuk daun rosasol N pada fase vegetatif dan rosasol P pada fase generatif. faktor kedua ialah konsentrasi asam giberelin (GA3), setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Kualitas diameter batang tanaman krisan dengan perlakuan pupuk daun 2 g/L (0,04 g/tanaman) dan 3 g/L (0,06 g/tanaman) serta perlakuan setiap konsentrasi GA3 telah mencukupi standar mutu nasional dengan kualitas AA (>5,1). Perlakuan dengan pupuk daun 1 g/L (0,02 g/tanaman) hanya mampu mencukupi standar mutu nasional kelas A(4,1-5). Perlakuan pupuk daun 3 g/L (0,06 g/tanaman) berpengaruh nyata dengan diameter bunga dibandingkan dengan perlakuan 1 g/L (0,02 g/tanaman). Diameter bunga yang dihasilkan dari perlakuan pupuk daun 3 g/L (0,06 g/tanaman) serta perlakuan 150 ppm (3 ml/tanaman) dan 200 ppm (5 ml/tanaman) hanya mampu mencukupi standar mutu nasional kelas B. Perlakuan pupuk daun 1gr/liter dan 2 g/L (0,04 g/tanaman) serta konsentrasi GA3 250 ppm (5ml/tanaman) belum mampu memasuki kelas standar kualitas mutu nasional. Terjadi interaksi pada parameter pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun dengan perlakuan pemberian dosis pupuk daun dan konsentrasi GA3. Perlakuan dengan pemberian dosis pupuk 3 g/L (0,06 g/tanaman) dan konsentrasi 250 ppm (5 ml/tanaman) memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Namun perlakuan dengan 2 g/L (0,04 g/tanaman) serta konsentrasi 200 ppm (4 ml/tanaman) merupakan perlakuan yang lebih efisien dikarenakan hasilnya tidak berbeda nyata dengan perlakuan 3 g/L (0,06 g/tanaman) dan konsentrasi GA3 250 ppm (5 ml/tanaman).