Gambaran Oiran Dalam Anime Gintama (Episode 139-144) Karya Sutradara Yoichi Fujita

Main Author: -, Gratcia F.A.M.R.K
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/174949/
Daftar Isi:
  • Sosiologi sastra memahami fenomena sastra yang berhubungan dengan aspek sosial. Sosiologi sastra merupakan pendekatan atau cara membaca dan memahami sastra yang bersifat interdisipliner. Animasi pada dasarnya melibatkan penyajian gambar dengan cara yang menciptakan ilusi gerak dalam pikiran penonton. Encyclopaedia Britannica mendefinisikan animasi sebagai „seni membuat benda mati tampak bergerak‟. Anime ini memiliki latar belakang sejarah Yoshiwara pada zaman Edo di bawah pemerintahan Tokugawa. Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan membahas mengenai fakta sejarah yang ada didalam anime Gintama: Yoshiwara in Flames Arc. Penulis meneliti anime Gintama: Yoshiwara in Flames Arc menggunakan teori sosiologi milik Ian Watt dan teori anime milik Brenner. Hasil penelitian menunjukkan sebuah gambaran mengenai oiran yang ada di anime Gintama: Yoshiwara in Flames Arc. Meski di Yoshiwara banyak pelacur yang di jual oleh orang tua mereka, tetapi banyak juga yang dikirim karena perdagangan manusia. Bagi wanita yang berprofesi sebagai oiran selain rambut, pakaian dan aksesoris sangatlah penting untuk menjaga penampilan kaki mereka. Karena bagi pelanggan, kaki dapat menarik minat mereka karena kulit wanita yang putih sebagai nilai jual oiran, dan masih banyak lagi. Untuk saran lebih baik penelitian selanjutnya dapat menggunakan sosiologi sastra pada beberapa cerita lain dalam anime Gintama atau penelitan pada anime lainnya untuk meneliti kehidupan pada zaman dahulu, serta dapat dilakukan dalam penelitian psikologi sastra, resepsi sastra, serta histori sastra untuk menambah wawasan pengetahuan.