Efek Aplikasi Bahan Organik dengan Residu Zeolit dan Pupuk Anorganik Terhadap Kandungan NPK Material Letusan Gunung Kelud serta Serapan Hara Tanaman Pakcoy

Main Author: Setiyowati, Yayuk Sulis
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/174757/
Daftar Isi:
  • Material vulkanik akibat letusan Gunung Kelud memiliki ketersediaan hara yang rendah, sehingga memerlukan tindakan penambahan unsur hara melalui pemupukan dan pemberian pembenah tanah, salah satunya dengan zeolite. Aplikasi zeolit dan pupuk anorganik pada tanah terdampak letusan Gunung Kelud telah diteliti sebelumnya dengan hasil dapat meningkatkan kandungan N, P, dan K pada tanah, meskipun tidak secara nyata. Oleh karena itu, penelitian lanjutan ini dilakukan untuk mempelajari apakah residu perlakuan pupuk anorganik dan zeolit sebelumnya masih memberikan dampak positif terhadap ketersediaan hara dan apakah dapat diperbaiki dengan perlakuan bahan organik. Pengaruhnya terhadap serapan hara juga dipelajari. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2018 hingga Maret 2019 di Rumah Kaca dan Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap terdiri dari sepuluh perlakuan dengan tiga kali ulangan. Perlakuan terdiri dari kombinasi residu zeolit dari berbagai dosis pupuk anorganik (R100: urea 400 kg ha-1, SP-36 150 kg ha-1, KCl 75 kg ha-1; R70: urea 280 kg ha-1, SP-36 105 kg ha-1, KCl 52,5 kg ha-1; R40: urea 160 kg ha-1, SP-36 60 kg ha-1, KCl 30 kg ha-1) dengan penambahan bahan organik menggunakan dosis rekomendasi pupuk organik 20 t ha-1 (Z0: tanpa penambahan bahan organik; ZPK: penambahan pupuk kandang sapi; ZTS: penambahan Tithonia diversifolia segar). Sampel tanah diambil pada 2, 4, dan 8 MSI untuk dianalisis kandungan N, P, dan K serta sampel tanaman diambil pada 6 MST untuk dianalisis serapan N, P, dan K. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan Analysis of Variance, dilanjutkan dengan uji jarak berganda DMRT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan residu zeolit dan pupuk anorganik pada tanah terdampak letusan Gunung Kelud mampu mempertahankan kandungan unsur hara pada 2, 4, dan 8 MSI dengan N-total tertinggi perlakuan R40Z0 (0,036 %) pada 8 MSI, P-tersedia tertinggi perlakuan R40Z0 (126,22 mg kg-1) pada 8 MSI, dan Ktersedia tertinggi perlakuan R70Z0 (0,205 me 100 g-1) pada 4 MSI di musim tanam kedua. Penambahan bahan organik dengan residu zeolit dan pupuk anorganik pada tanah terdampak letusan Gunung Kelud secara nyata mampu meningkatkan kandungan unsur hara di 8 MSI. Residu dengan penambahan Tithonia divesifolia, memiliki N-total 0,047 %, P-tersedia 131,06 ppm, K-tersedia 0,308 me 100 g-1. Residu dengan penambahan pupuk kandang sapi, N-total 0,045 %, P-tersedia 146,25 ppm, K-tersedia 0,339 me 100 g-1. Sedangkan kontrol mengandung N-total 0,033 %, P-tersedia 83,37 ppm, K-tersedia 0,140 me 100 g-1. Penambahan bahan organik Tithonia diversifolia lebih efektif dibandingkan pupuk kandang sapi dalam meningkatkan serapan hara N (39,93 mg tanaman-1), P (1,97 mg tanaman-1), dan K (1,98 mg tanaman-1) oleh tanaman pakcoy terutama pada dosis residu zeolit dan pupuk anorganik 40 % pada tanah terdampak letusan Gunung Kelud.