Pengaruh Kompos dan Biochar Terhadap Fitoremediasi Kadmium (Cd) pada Tanah Tercemar Lumpur Lapindo Menggunakan Kangkung Darat (Ipomea reptans)
Main Author: | Aji, Ahmad Nugraha |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/174731/ |
Daftar Isi:
- Semburan lumpur Lapindo yang terjadi di Sidoarjo pada tahun 2006 membawa logam-logam berat yang dapat mencemari tanah dan lingkungan di sekitar area terdampak lumpur Lapindo. Pada penelitian terdahulu, pengujian kandungan kadmium (Cd) yang dilakukan pada tanah yang tercemar resapan lumpur Lapindo di sekitar area Desa Renokenongo menunjukkan nilai Cd sebesar 28,84 mg/kg. Penanggulangan pencemaran logam berat yang diakibatkan dari lumpur Lapindo dapat dilakukan dengan cara fitoremediasi. Teknik fitoremediasi merupakan metode pemulihan kualitas lingkungan tercemar yang ramah lingkungan dan murah. Teknologi ini aman untuk digunakan, karena memiliki dampak negatif yang relatif kecil, memberikan efek positif bagi komunitas masyarakat dan lingkungan, biaya yang relatif rendah, mampu mereduksi volume kontaminan, dan memberikan keuntungan langsung bagi kesehatan masyarakat. Penggunaan bahan organik juga dapat dilakukan untuk mengurangi cemaran logam berat di tanah selain menggunakan tanaman. Salah satu upaya tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan kompos dan biochar. Kedua bahan organik tersebut mengandung asam organik yang dapat mengkhelat unsur logam. Karena pentingnya pengaruh kompos dan biochar tersebut, maka perlu dilakukan penelitian agar diperoleh komposisi terbaik untuk menunjang fitoremediasi tanaman kangkung darat pada tanah yang tercemar logam berat. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Maret-Mei 2019 yang bertempat di area tanggul lumpur lapindo Desa Renokenongo, STPP Malang, dan Laboratorium Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan dan 3 kali ulangan. Delapan perlakuan tersebut yaitu K0 (100% tanah tercemar lumpur lapindo sebagai media tanam), K1 (tanah tercemar : kompos; 3:1), K2 (tanah tercemar : kompos; 1:1), K3 (tanah tercemar : kompos; 1:3), K4 (tanah tercemar : biochar; 3:1), K5 (tanah tercemar : biochar; 1:1), K6 (tanah tercemar : biochar; 1:3), dan K7 (tanah tercemar : kompos : biochar; 1:1:1). Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, pH, kandungan Cd pada media tanam, akar, dan tajuk, serta serapan Cd pada akar dan tajuk. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan taraf 5%, apabila berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan menggunakan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan kompos dan biochar berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman serta kandungan logam berat kadmium (Cd) yang terdapat pada media tanam, akar, dan tajuk. Perlakuan penambahan kompos tunggal menunjukkan hasil yang lebih baik apabila dibandingkan dengan perlakuan penambahan biochar pada setiap perbandingan komposisinya. Secara keseluruhan, perlakuan K7 (tanah tercemar : kompos : biochar; 1:1:1) merupakan perlakuan terbaik dalam setiap parameter pengamatan, seperti pada tinggi tanaman yang dapat meningkat hingga 24% dari perlakuan K0 (kontrol), jumlah daun yang dapat meningkat hingga 100% dari perlakuan K0 (kontrol), kandungan Cd di akar dan tajuk yang dapat meningkat hingga 44% dan 95% dari perlakuan K0 (kontrol) serta, kandungan Cd di media tanam setelah masa tanam yang dapat menurun hingga 61% dari perlakuan K0 (kontrol). Tanaman kangkung darat pada penelitian ini termasuk ke dalam fitostabilisasi karena memiliki nilai TF yang lebih kecil daripada 1.