“Kepemimpinan Di Pesantren” Upaya Pemimpin Pesantren Al-Hikam Malang Pasca Meninggalnya KH. Hasyim Muzadi Dalam Merawat Relasi Politik

Main Author: Al Mahbub, Muhammad Ruhul Qudus Abdullah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/174710/
Daftar Isi:
  • Pesantren merupakan lembaga pendidikan informal yang keberadaannya cukup banyak di Indonesia. Keberadaan pesantren tidak hanya sebagai lembaga pendidikan non formal saja. Dewasa ini pesantren memiliki peranan penting dalam kegiatan politik yang berlangsung di Indonesia. Tidak sedikit politisi yang menarik pesantren untuk memberikan dukungan kepada politisi tersebut dalam melakukan kegiatan politik. Relasi ini tentu memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak, dengan adanya relasi antara pesantren dan politisi bisa memberikan keuntungan masing-masing bagi keduanya. Pesantren Al-Hikam merupakan salah satu pesantren yang memiliki hubungan dengan berbagai politisi, dan hal ini tidak terlepas dari peran pemimpinnya Hasyim Muzadi, namun saat Al-Hikam mengalami pergantian kepemimpinan setelah wafatnya Hasyim Muzadi, hal ini tentunya berpengaruh dalam upaya pesantren untuk merawat relasi politik yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari pergantian pemimpin dalam upaya merawat relasi politik. Dalam hal ini konsep kepemimpinan Max Weber dipilih untuk melihat model kepemimpinan yang terjadi setelah pergantian tersebut. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif metode ini digunakan untuk bisa menggambarkan upaya-upaya seperti apa yang bisa dilakukan oleh pesantren. Dalam hal ini teori kepemimpinan Max Weber dapat membantu dalam melihat kepemimpinan yang dimiliki pesantren. Tipe kepemimpinan yang sedang dilakukan di pesantren yang berpengaruh dalam upaya merawat relasi politik. pergantian pemimpin pesantren ini memberikan pengaruh tipe kepemimpinan yang dimiliki oleh pesantren, perbedaan kepemimpinan yang terjadi di dalam pesantren berpengaruh terhadapat bagaiamana pesantren mempengaruhi santri dan jamaahnya, perbedaan kepemimpinan kharismatik dan juga kepemimpinan tradisional memberikan pengaruh pada pengaruh pemimpin pesantren kepada jamaah.