Penggunaan Struktur Kalimat dan Simbol Bahasa Jawa dalam Liturgi Sakramen Perjamuan Kudus “Paskah” Di Kristen Jawi Wetan Lawang: Kajian Etnopuitika
Main Author: | Timesha, Mesha Ezra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/174692/ |
Daftar Isi:
- Sakramen perjamuan kudus “Paskah” merupakan ritual keagamaan yang dilakukan umat Kristen sebagai bentuk perjamuan peringatan pengorbanan Tuhan Yesus yang mati di kayu salib. Pada kalangan GKJW penggunaan bahasa Jawa dalam ibadah dapat terlihat dalam liturgi sakramen perjamuan kudus. Penggunaan bahasa Jawa ini digunakan sebagai bentuk inkulturasi dalam upaya membangun hubungan dengan kebudayaan Jawa yang memiliki skemata jauh dengan ajaran Kristen sekaligus menjembatani jemaat untuk dapat menghayati dan menerima makna Paskah. Tujuan dari penelitian ini, yaitu (1) Pendeskripsian piranti – piranti kebahasaan pada prosesi SPK dalam mendekatkan ajaran Kristen di masyarakat Jawa, dan (2) pendeskripsian strategi kebudayaan dalam penggunaan bahasa Jawa pada prosesi SPK. Studi penelitian ini menggunakan pendekatan etnopuitika untuk mendeskripsikan SPK “Paskah” dengan memfokuskan pada unsur linguistik, sastra pentas berupa keindahan bahasa, dan hubungannya dengan kebudayaan. Penelitian ini menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara semi terstruktur untuk memperdalam informasi bahasa Jawa dalam SPK. Hasil penelitian ini ialah penggunaan unsur kebahasaan dalam aspek mikrolinguistik dan makrolinguistik dalam prosesi SPK “Paskah” mengungkapkan fungsi bahasa secara konatif karena dapat mengungkapkan adanya peran pembicara dan pendengar ialah jemaat , fungsi metalingual karena dapat mengungkapkan sesuatu yang abstrak yang dapat dikonkretkan dalam kehidupan budaya Jawa dan fungsi puitis diungkapkan dengan keindahan bahasa ialah penggunaan ungkapan Jawa berupa bebasan, peribahasan dan saloka yang memiliki makna sebuah amanat dan pesan, didukung dengan penggunaan bahasa endah berupa kata klasik membuat prosesi tersebut terdengar syahdu dan lebih hikmat. Temuan penelitian ini ialah tergambarkan perpaduan antara ajaran agama Kristen dan budaya Jawa dengan inkulturasi liturgi. Dari perpaduan ini tersamarkan konsep „keselamat‟ berdasarkan budaya Jawa dan keselamatan ajaran Kristen dari konsep perjamuan kudus. Ditemukan bahwa konsep keselamatan masih mengadopsi dari keselamatan budaya Jawa. Hal tersebut terjadi karena konsep keselamatan berdasarkan Alkitab masih belum dipahami secara mendalam oleh skemata orang Kristen di masyarakat Jawa. Dari segi linguistik sinkretis, istilah Kristen dan bahasa Jawa merupakan sebuah upaya dalam membangun komunikasi antara Kristen dan masyarakat Jawa.