Konflik Sengketa Lahan (Studi Kasus Konflik Lahan oleh PT. Rejoso Manis Indo dengan Masyarakat Desa Rejoso Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar Tahun 2017)
Main Author: | Pradana, Mochamad Beni |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/174655/ |
Daftar Isi:
- Konflik merupakan salah satu fenomena sosial yang sering terjadi akibat perbedaan pendapat atau ketidaksesuaian mekanisme yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Adapun permasalahan terkait konflik yang sering terjadi untuk wilayah pedesaan adalah konflik lahan. Salah satunya yang terjadi di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar. Adapun pemicu konflik disebabkan karena adanya pembangunan pabrik gula pertama kali di Kabupaten Blitar. Dalam proses operasional pembangunan tersebut telah menyebabkan pemotongan jalan milik desa sebagai salah satu akses masyarakat Desa Rejoso. Hal tersebut menjadi pemicu konflik yang terjadi antara masyarakat Desa Rejoso dengan PT. Rejoso Manis Indo. Tinjauan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Konflik dan Resolusi Konflik Hourglass. Penggunaan teori dirasa mampu menganalisis permasalahan yang terjadi di lapangan sesuai dengan rumusan masalah yaitu bagaimana akar konflik terjadi dan resolusi efektif yang dapat diterapkan dalam penyelesaian masalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif Deskriptif. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah bagaimana dinamika konflik yang terjadi dan alur penyelesaian konflik yang telah dilakukan oleh pelaku konflik. penentuan informan dalam penelitian menggunakan metode purposive. Adapun beberapa hal yang telah ditemukan dalam penelitian yaitu metode penyelesaian konflik yang dilakukan oleh pihak pemerintah sebagai pihak ketiga atau mediator memilih metode musyawarah atau negosiasi sebagai alur penyelesaian akhir babak konflik yang terjadi. fenomena lain yang ditemukan dilapangan adalah adanya aktor konflik baru yang muncul sebagai pemicu konflik datang dari berbagai kelompok yang ada di masyarakat. namun dalam dinamikanya aktor baru sebagai pemicu konflik tidak sepenuhnya berpengaruh secara signifikan terhadap konflik yang terjadi.