Komunikasi Instruksional Guru dalam Meningkatkan Kemandirian Anak Tunaganda (Studi Deskriptif Kualitatif pada Guru di Yayasan Sayap Ibu Bintaro)
Main Author: | Anggani, Putri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/174585/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses komunikasi instruksional guru terhadap anak tunaganda di Sekolah Khusus Sayap Ibu (SKH) dalam meningkatkan kemandiriannya. Penelitian ini didasari atas pentingnya pendidikan luar biasa yang dikhususkan untuk anak-anak disabilitas dengan menggunakan cara belajar dan interaksi yang berbeda karena mereka mempunyai karakteristik dan kompetensi yang tidak sama dengan anak-anak normal. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Peneliti menggunakan 3 orang informan sebagai sumber untuk memperoleh data dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman. Hasil dari penelitian ini adalah guru berpandangan bahwa siswa tunaganda mempunyai potensi pada akses atau indera yang masih bekerja dengan menggunakan Augmentative and Alternative Communication (AAC) sebagai saluran untuk membentuk pesan seperti simbol dan tanda, teknik benda asli atau buatan, komunikasi objek, gestur, serta sistem komunikasi verbal dan non-verbal seperti lisan yang jelas, tidak berbelit-belit, berulang, dan perlahan, dengan menyertakan bahasa isyarat, sentuhan, dan kontak mata. Strategi komunikasi instruksional guru dalam meningkatkan kemandirian anak tunaganda disesuaikan dengan karakteristik dan kompetensi siswa pada perkembangan area bekerja, bina diri, dan komunikasi melalui sistem praktik fungsional seperti activity of daily living. Wujud dari pembelajaran ini adalah upaya agar siswa tunaganda dapat membiasakan diri dalam kegiatan dan interaksi sehari-hari yang bermanfaat untuk perkembangan siswa tunaganda di masa depannya.