Analisis Framing Pemberitaan Aksi Protes Colin Kaepernick di Media Online New York Times & The Guardian Periode Agustus – Desember 2016

Main Author: Putra, Muhammad Rifqie
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/174504/
Daftar Isi:
  • Framing merupakan bagian dari kehidupan media baik cetak, elektronik, dan daring. Media daring New York Times dan The Guardian termasuk salah satu media internasional yang melakukan hal tersebut dalam pemberitan aksi protes Colin Kaepernick. Atlet olahraga seringkali mendapatkan pembingkaian beraneka ragam melalui pemberitaan media seperti ras dan bentuk masalah sosial para atlet. Aktivisme atlet menjadi solusi para atlet untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat sekitar. Salah satu contohnya adalah protes lagu kebangsaan oleh Colin Kaepernick. Hasilnya, protes ini telah mendapatkan liputan yang besar dari media terutama New York Times dan The Guardian Studi ini mengkaji terkait framing dan hasil konstruksi sosial dalam pemberitaan aksi protes Colin Kaepernick pada media daring New York Times dan The Guardian dari Agustus – Desember 2016. Penelitian ini menggunakan analisis framing milik Murray dan Edelman. Kedua media melakukan framing melalui cara pemilihan narasumber dan topik pembahasan yang berbeda terkait aksi protes Colin Kaepernick. Bingkai lainnya dari New York Times dan The Guardian lebih menyukai fakta mengenai konflik ketimbang kemampuan dan prestasi Kaepernick. Pernyataan dari tokoh politik juga masuk dalam bingkai kedua media, New York Times memilih Barack Obama sebagai narasumbernya sedangkan The Guardian memilih Donald Trump sebagai narasumbernya. Hasil framing dari penelitian ini adalah Hasil konstruksi dari penelitian ini menunjukkan bahwa baik New York Times dan The Guardian sama-sama berusaha membangun realitas bahwa aksi protes ini merupakan ulah brutal dari penegak hukum dan ketidakadilan ras yang melanda Amerika Serikat serta aksi protes tersebut sudah sesuai dengan koridor hukum dan undang-undang dari Amerika Serikat. Hasil juga menunjukkan bahwa pihak-pihak kontra selama ini selalu melihat dari satu sisi yakni bentuk aksinya tidak dengan pesan yang ada dalam aksi tersebut.