Diskriminasi Gender dalam Pendidikan Perempuan di Zaman Meiji pada Drama Yae no Sakura Episode 31-50 Karya Sutradara Taku Kato, Masae Ichiki, Takuya Shimizu, Yoshiharu Sasaki, Hajime Suenaga, dan Ryohei Nakano

Main Author: Rahmasari, Fediari Dila
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/174448/
ctrlnum 174448
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/174448/</relation><title>Diskriminasi Gender dalam Pendidikan Perempuan di Zaman Meiji pada Drama Yae no Sakura Episode 31-50 Karya Sutradara Taku Kato, Masae Ichiki, Takuya Shimizu, Yoshiharu Sasaki, Hajime Suenaga, dan Ryohei Nakano</title><creator>Rahmasari, Fediari Dila</creator><subject>808.830 952 Collections of fiction (Japan)</subject><description>Diskriminasi gender adalah suatu perlakuan berbeda terhadap individu berdasarkan jenis kelamin. Diskriminasi gender sering dialami oleh perempuan. Diskriminasi gender dapat ditemukan di berbagai karya sastra tidak terkecuali dalam drama Yae no Sakura. Permasalahan yang diteliti dalam drama Yae no Sakura yaitu bentuk-bentuk diskriminasi gender terhadap perempuan dalam pendidikan di zaman Meiji.&#xD; Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan teori diskriminasi untuk mengetahui bentuk-bentuk diskriminasi gender menurut Mansour Fakih.&#xD; Hasil penelitian ini ditemukan tiga bentuk diskriminasi gender terhadap perempuan dalam bidang pendidikan di zaman Meiji pada drama Yae no Sakura yaitu: marginalisasi, subordinasi, dan stereotip. Munculnya bentuk-bentuk diskriminasi tersebut masih memiliki hubungan dan pengaruh satu sama lain dan juga memiliki kaitan dengan cara pandang masyarakat Jepang yang masih menggunakan ideologi patriarki. Ideologi ini mengakibatkan pembatasan hak bagi perempuan untuk menentukan hidupnya termasuk untuk pendidikan. Hal tersebut dikarenakan anggapan dalam masyarakat Jepang dimana kedudukan perempuan lebih rendah dari laki-laki sehingga perempuan tidak mendapatkan hak yang sama seperti laki-laki.</description><date>2019-07-12</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Rahmasari, Fediari Dila (2019) Diskriminasi Gender dalam Pendidikan Perempuan di Zaman Meiji pada Drama Yae no Sakura Episode 31-50 Karya Sutradara Taku Kato, Masae Ichiki, Takuya Shimizu, Yoshiharu Sasaki, Hajime Suenaga, dan Ryohei Nakano. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FIB/2019/41/051908563</relation><recordID>174448</recordID></dc>
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
author Rahmasari, Fediari Dila
title Diskriminasi Gender dalam Pendidikan Perempuan di Zaman Meiji pada Drama Yae no Sakura Episode 31-50 Karya Sutradara Taku Kato, Masae Ichiki, Takuya Shimizu, Yoshiharu Sasaki, Hajime Suenaga, dan Ryohei Nakano
publishDate 2019
topic 808.830 952 Collections of fiction (Japan)
url http://repository.ub.ac.id/174448/
contents Diskriminasi gender adalah suatu perlakuan berbeda terhadap individu berdasarkan jenis kelamin. Diskriminasi gender sering dialami oleh perempuan. Diskriminasi gender dapat ditemukan di berbagai karya sastra tidak terkecuali dalam drama Yae no Sakura. Permasalahan yang diteliti dalam drama Yae no Sakura yaitu bentuk-bentuk diskriminasi gender terhadap perempuan dalam pendidikan di zaman Meiji. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan teori diskriminasi untuk mengetahui bentuk-bentuk diskriminasi gender menurut Mansour Fakih. Hasil penelitian ini ditemukan tiga bentuk diskriminasi gender terhadap perempuan dalam bidang pendidikan di zaman Meiji pada drama Yae no Sakura yaitu: marginalisasi, subordinasi, dan stereotip. Munculnya bentuk-bentuk diskriminasi tersebut masih memiliki hubungan dan pengaruh satu sama lain dan juga memiliki kaitan dengan cara pandang masyarakat Jepang yang masih menggunakan ideologi patriarki. Ideologi ini mengakibatkan pembatasan hak bagi perempuan untuk menentukan hidupnya termasuk untuk pendidikan. Hal tersebut dikarenakan anggapan dalam masyarakat Jepang dimana kedudukan perempuan lebih rendah dari laki-laki sehingga perempuan tidak mendapatkan hak yang sama seperti laki-laki.
id IOS4666.174448
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-28T06:57:55Z
last_indexed 2021-10-28T06:57:55Z
recordtype dc
_version_ 1751454086210781184
score 17.538404