A Study of Presupposition Triggers on President Barack Obama’s Farewell Address Speech

Main Author: Widyanti, Klarina
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/174376/
Daftar Isi:
  • Di dalam menyampaikan pidato, pembicara tentu mempunyai maksud apa yang disampaikan ke pendengar. Maksud tersebut dapat diungkapkan dan dianalisis menggunakan teori Yule (2010) yaitu Pemicu presuposisi. The words, phrases, clauses and structure were analyzed using 6 types of presupposition found Kata-kata, frasa-frasa, klausa-klausa dan struktur yang dianalisis menggunakan 6 tipe pemicu presuposisi yaitu: existential, factive, structural, lexical, non-factive dan counter-factual presuposisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan juga untuk menjelaskan pemicu-pemicu presuposisi dan arti yang ada di pidato Presiden Obama. Penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu video berdurasi 51 menit berjudul “President Barack Obama’s Farewell Address” diunggah oleh berita NBC di YouTube . Juga, penelitian ini menggunkan sumber data sekunder yaitu naskah pidato ynng disampaikan oleh Presiden Obama pada pidato perpisahannya. Penelitian ini juga menggunaka pendekatan kualitatif dengan menganalisis naskah. Berdasarkan penemuan, ditemukan bahwa 5 dari 6 tipe pemicu presuposisi yang digunakan oleh Presiden Obama. Pemicu yang tidak ditemukan adalah counter-factual karena pidato ini bukan merupakan pidato politik jadi tidak ada perkataan yang menunjukkan kebalikan dari fakta. Dan juga ditemukan kata pemicu dengan karakteristik yang sama di setiap tipe. Terdapat kata kepemilikan, frase benda pasti, penggunaan kata „bahwa‟ untuk menunjukkan fakta, kalimat tanya berbasis WH, kata leksikal dan klausa pengandaian. Ditambah lagi, penelitian ini juga ditemukan bahwa Presiden Obama menngunakan karakteristik yang sama tetapi tidak termasuk pada triggers yang dikemukakan oleh Yule (2010) untuk menekankan apa yang sudah dia dan warga Amerika lakukan untuk membuat Amerika maju lagi. Ditambah lagi, bahwa pemicu tertentu menunjukkan isu-isu tertentu contohnya adalah para pengungsi, pernikahan sesama jenis, sistem kesehatan, para pekerja, keadilan para wanita dan lain-lain. Selain itu, tidak ditemukan bahwa pidato perpisahan mengandung unsur persuasif. Hal ini terjadi karena fakta yang menunjukkan bahwa pidato perpisahan adalah tentang mengingat kembali isu isu yang terjadi selama 8 tahun masa kepemimpinan. Dengan demikian, disarankan kepada peneliti yang akan datang menganalisis presuposisi yang berhubungan dengan sintaks dan juga menggunakan kombinasi teori seperti teori Levinson dan teori Yule untuk mengungkap lebih jauh arti dari pidato. Juga, dapat menggunakan obyek yang ada dua orang di dalamnya, contohnya adalah talk show.