Illocutionary Acts on Hillary Clinton’s Presidential Campaign Speech
Main Author: | Safitri, Dianita Ully |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/174319/ |
Daftar Isi:
- Pidato menjadi media penting untuk menyampaikan pesan, meyakinkan orang, memengaruhi audiens, dan sejenisnya. Dalam studi bahasa, tindakan yang dilakukan seseorang dengan mengatakan sesuatu disebut tindak tutur. Sebagai salah satu pidato yang berpengaruh di dunia, pidato kampanye Hillary Clinton menarik untuk dipelajari dari sudut pandang tindak tutur ilokusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tindak tutur ilokusi dalam pidato kampanye kepresidenan Hillary Clinton di New York. Selain itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penyampaian tindak tutur ilokusi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah tindak tutur ilokusi yang dihasilkan oleh Hillary Clinton dalam pidato kampanyenya pada tanggal 7 Juni 2016 di Brooklyn, New York. Penelitian ini menggunakan teori tindak tutur ilokusi oleh Searle (1979) dan teori tindak tutur Yule (1962) dalam menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 57 ujaran berisi tindak ilokusi yang ditemukan dalam pidato Hillary Clinton yang terdiri dari representatif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif. Kalimat representatif memiliki frekuensi kemunculan tertinggi yakni sebanyak 25 kali. Diikuti oleh direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif yang muncul masing-masing sebanyak 10 kali, 9 kali, 8 kali, dan 5 kali. Tindakan ilokusi yang mendominasi dalam pidato kampanye kepresidenan Hillary Clinton adalah tindakan representatif. Strategi tindak tutur didominasi oleh ucapan yang disampaikan langsung sebanyak 50 kali, dan ucapan yang disampaikan tidak langsung sebanyak 7 kali. Pada peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti tindak ilokusi dalam konteks yang berbeda seperti dialog, lirik lagu, surat kabar dan sejenisnya karena penelitian ini hanya mencakup pada tindak ilokusi dari ujaran seseorang.