Studi Penentuan Prioritas Perbaikan Aset Irigasi di Daerah Irigasi Kedungrejo Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun
Main Author: | Nugraha, Yosua Panji |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/174277/ |
Daftar Isi:
- Pangan menjadi salah satu kebutuhan yang harus terus menerus terpenuhi untuk keberlangsungan hidup penduduk indonesia baik itu secara kuantitas maupun kualitas. Permasalahan utama dalam mencapai kedaulatan pangan nasional adalah kemampuan produksi pertanian. Irigasi memiliki peranan penting bagi peningkatan produksi pertanian guna mencapai kedaulatan pangan nasional. Tetapi kenyataannya, pengajuan dana untuk keperluan pengelolaan jaringan irigasi dari tahun ke tahun tidak selalu terpenuhi sesuai kebutuhan. Oleh sebab itu dibutuhkan penyelesaian masalah berupa penentuan prioritas perbaikan aset irigasi agar dapat dilakukannya penanganan dengan mengingat ketersediaan dana yang diturunkan dan faktor pembatas lainnya. Studi ini membutuhkan data hasil inventerisasi guna mengetahui hasil penilaian kinerja aset irigasi, ranking nilai kondisi aset irigasi, dan hasil analisis data menggunakan uji statistik non-parameteris. Aset irigasi yang dimaksud prasarana fisik irigasi yang meliputi, bangunan utama, saluran pembawa, bangunan pada saluran pembawa (bangunan pengatur, bangunan pengukur debit, dan bangunan pelengkap). Studi ini menggunakan Kriteria dan Bobot Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi tahun 2018 yang telah dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan studi, yaitu dengan menambahkan rentang nilai kondisi yang semula empat menjadi enam serta menghapuskan uraian-uraian yang tidak dibutuhkan. Selain itu, uji statistik yang digunakan adalah Uji Kruskal-Wallis dan Uji Mann- Whitney karena data yang diperoleh berbentuk ranking. Sistem informasi bertujuan untuk mengetahui kondisi dan penanganan dari seluruh aset irigasi. Sistem informasi yang dilakukan dalam studi ini melalui dua software yaitu Google Earth dan Arc-GIS. Hasil dari studi ini yaitu Daerah Irigasi Kedungrejo mempunyai kondisi aset irigasi dengan kondisi baik sekali sebesar 9,76%, kondisi baik sebesar 36,59%, kondisi sedang sebesar 48,78%, dan kondisi jelek sebesar 4,88%. Ranking tertinggi (ranking 1) ditempati oleh masukan pembuang (B.KR.1m), masukan pembuang (B.KR.1w), dan terjunan (B.PL.2a). Ranking terendah (ranking 82) ditempati oleh tangga cucian (B.KR.1c), masukan pembuang (B.KR.1k), jembatan (B.KR.1t), jembatan (B.KR.1u), jembatan (B.KU.3a), jembatan (B.SI.1a), jembatan (B.SI.5a), dan jembatan (B.BD.2a). Analisis data melalui uji statistik (Uji Kruskal-Wallis) mendapatkan H(6,639) ≤ X(0,05;5) (11,070) maka kesimpulan statistik terhadap hipotesis yang diajukan tidak ada perbedaan yang berarti menerima H0 dan menolak H1. Hal ini menunjukkan korelasi antara hasil Uji Kruskal-Wallis dengan hubungan ranking dan skor kondisi serta terhadap hasil penilaian bangunan dan saluran sesuai yaitu tidak adanya perbedaan dari setiap kelompoknya.