Dekomposisi Seresah pada Berbagai Kondisi Agroforestri Pinus dan Kopi: Penurunan Berat Seresah dari Kantong Kasa Berukuran Kasar
Main Author: | Khurniawati, Dita Nurul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/174207/ |
Daftar Isi:
- Agroforestri kopi yang berkembang di UB Forest merupakan salah satu sumber pendapatan yang cukup menjanjikan bagi masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut. Namun sejak sepuluh tahun terakhir banyak tanaman kopi yang diterlantarkan akibat produksi kopi rendah yang disebabkan oleh tingkat naungan pohon yang rapat. Guna meningkatkan minat petani untuk tetap bertani kopi perlu dilakukan manajemen cahaya masuk melalui pemangkasan. Pengembalian sisa pangkasan ke lahan dapat mempertahankan kandungan C organik tanah tergantung jumlah dan laju dekomposisinya. Proses dekomposisi seresah yang berjalan dengan optimal hingga proses mineralisasinya akan meningkatkan ketersediaan unsur hara di dalam tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi laju dekomposisi berbagai kualitas seresah dalam agroforestri kopi dan pinus pada berbagai kondisi tutupan kanopi pohon penaung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Juni 2019 di hutan pendidikan UB Forest. Pengaturan perlakuan meggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan sumber keragaman (SK) 1 yaitu jenis seresah (standing litter): (a) daun+ranting pinus (P), (b) campuran daun+ranting pinus dan kopi (KP), (c) daun+ranting kopi (K), (d) kayu pinus (KY), (e) biomassa understory (U) dan SK 2 yaitu lokasi penempatan litter bag, yaitu di plot LC-T (Low management coffee, dipangkas), LC-UT (Low management coffee, tidak dipangkas), HC-T (High management coffee, dipangkas) dan HC-UT (High management coffee, tidak dipangkas). Pengukuran diulang sebanyak 5 kali dan diamati pada minggu ke 1, 2, 4, 8 dan 12 minggu setelah aplikasi (msa). Variabel yang diamati adalah kehilangan masa seresah, iklim mikro (suhu dan kelembaban tanah) yang diamati setiap hari, tutupan kanopi (diamati pada awal percobaan), makrofauna tanah (diamati pada 8 dan 12 msa) serta kandungan kimia seresah (nisbah C/N, kadar lignin dan polifenol) yang diamati pada minggu ke 0 dan 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum laju dekomposisi seresah lebih cepat apabila diletakkan di plot dengan cabang pinus yang telah dipangkas, baik di plot LC maupun HC. Biomassa understory yang diletakkan di LC-T adalah perlakuan paling cepat terdekomposisi (k = 0,100 t50 = 7 minggu), dari komponen pohon yang paling cepat terdekomposisi yaitu seresah kopi (k = 0,033 dan t50 = 21 minggu) di plot HC-T, sedangkan seresah kayu pinus paling lambat terdekomposisi (k = 0,014 t50 = 50 minggu) yang diletakkan di plot HC baik yang dipangkas maupun tidak. Laju dekomposisi seresah di keempat lokasi penelitian ini dipengaruhi kuat oleh faktor internal yaitu % lignin seresah (R2= 0,920 n= 20) dibandingkan dengan faktor eksternal suhu tanah (R2= 0,005 n= 4).