Analisis Distribusi Pori Tanah pada Sistem Agroforestri Berbasis Kopi dengan Tingkat Kerapatan Kanopi Berbeda di UB Forest, Kabupaten Malang
Main Author: | Maharani, Ananda Pratiwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/174191/ |
Daftar Isi:
- Hutan berperan penting dalam menjaga fungsi hidrologis. Kebutuhan penduduk yang semakin meningkat mendorong dilakukannya alih guna lahan hutan menjadi lahan pertanian. Alih guna lahan pertanian berakibat pada tutupan lahan yang semakin berkurang dan masukan seresah yang sedikit dibandingkan hutan alami. Dampak lain dari alih guna lahan salah satunya adalah mengakibatkan perubahan iklim yang ditandai dengan menurunnya tingkat ketersediaan air (Permatasari et al., 2017). Salah satu upaya untuk mengatasi kebutuhan lahan pertanian dengan tetap mempertahankan fungsi hutan dan lingkungan adalah melalui penerapan sistem agroforestri khususnya pada sistem agroforestri berbasis kopi (Supriadi dan Pranowo, 2015). Tingkat kanopi yang berbeda pada sistem agroforestri berbasis kopi dapat berpengaruh terhadap proses agregasi dalam tanah. Proses agregasi berpengaruh terhadap pergerakan air di dalam tanah dan menghasilkan distribusi pori yang berbeda-beda. Distribusi ukuran pori menunjukkan sebaran ukuran pori tanah yang berdasarkan persen volume udara pada berbagai nilai kurva pF. Pori tanah ini dapat dibedakan atas pori makro, pori meso dan pori mikro. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dengan 3 perlakuan dan 5 kali pengambilan sampel. Perlakuan yang digunakan meliputi kerapatan tanaman kanopi dengan berbagai tingkat kerapatan (<40%, 40-70% dan >70%) dan kedalaman tanah (0-20 cm, 20-40 cm, 40-60 cm) sebagai kelompok. Persentase tutupan lahan diukur dengan menggunakan aplikasi pada smartphone yaitu Canopyapp. Analisis laboratorium yang dilakukan antara lain: analisis berat isi, berat jenis, bahan organik dan kerapatan akar. Analisis distribusi pori dilakukan dengan alat Pressure Plate Aparatus Membran dengan berbagai tekanan pF (0, 1, 2.54, 4.2) dan hasil kadar air nya akan dihitung dengan metode gravimetri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerapatan kanopi berpengaruh terhadap karakteristik tanah dan distribusi pori pada suatu lahan. Tingkat kerapatan kanopi >70% akan menyebabkan seresah yang tertimbun semakin banyak. Seresah akan terdekomposisi menjadi bahan organik, menyebabkan nilai berat isi dan berat jenis semakin rendah. Rendahnya berat isi pada kanopi rapat akan berpengaruh terhadap distribusi pori khususnya pori makro tanah yang semakin banyak yaitu sebesar 28,27% dan pori mikro yang sedikit yaitu sebesar 18,02%. Tingginya kandungan bahan organik akan meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air. Hal tersebut ditandai dengan semakin rapat kerapatan kanopi maka kapasitas menahan air akan semakin tinggi, sebesar 42%. Selain itu, semakin dalam kedalaman tanah menghasilkan jumlah pori makro dan meso yang semakin sedikit pada tingkat kanopi >70% yaitu pori makro sebesar 34,63%; 29,66% dan 10,52%. Pori meso sebesar 26,54%; 24,61% dan 21,95%. Pori mikro yang semakin banyak yaitu sebesar 15,65%; 15,70% dan 22,72%. Hal tersebut disebabkan seresah maupun perakaran tidak menembus lapisan bawah. Karakteristik tanah meliputi ketebalan seresah, bahan organik, kerapatan akar dan berat isi memberikan pengaruh terhadap distribusi pori tanah. Hasil uji regresi stepwise menunjukkan variabel yang paling berpengaruh terhadap pori makro adalah berat isi, kerapatan akar dan ketebalan seresah dengan nilai (R2= 0,68). Pori meso dipengaruhi oleh ketebalan seresah (R2= 0,41) dan pori mikro dipengaruhi oleh berat isi tanah (R2= 0,37).