Kajian Karakteristik Lahan Gambut yang Didrainase (Studi Kasus Desa Jabiren, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah)
Main Author: | Al Jauhary, Muhammad Rifqi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/174159/ |
Daftar Isi:
- Keterbatasan ketersediaan lahan potensial pada akhirnya disikapi dengan pengalihfungsian dan pemanfaatan lahan gambut yang termasuk lahan alternatif untuk pengembangan pertanian dan perkebunan guna memenuhi kebutuhan penduduk. Dalam pemanfaatan lahan gambut sebagai lahan pertanian, perlu dilakukan tindakan drainase untuk menurunkan muka air tanah sehingga tercipta kondisi aerob agar kebutuhan tanaman akan oksigen dapat terpenuhi. Seiring dengan pelaksanaan drainase, kemampuan tanah dalam menahan beban semakin bertambah. Hal ini disebabkan karena adanya proses penurunan muka air tanah dan pemadatan tanah. Selain itu, proses dekomposisi yang terjadi di lahan gambut yang didrainase juga meningkat, sehingga mempengaruhi kadar abu dan juga penurunan permukaan lahan (subsidence). Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2017 hingga April 2018. Pengambilan sampel dan data lapangan dilakukan di Desa Jabiren, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Sedangkan analisis sampel tanah gambut dilakukan di Laboratorium Fisika Tanah, Balai Penelitian Tanah, Kota Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplorasi di lahan gambut yang telah didrainase dengan jenis penggunaan lahan : 1) karet yang dikelola berdasarkan manajemen BBSDLP (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian), 2) karet manajemen rakyat, dan 3) semak belukar. Pengamatan meliputi kedalaman muka air tanah (cm), kadar air tanah (%), berat isi tanah (g cm-3), kadar abu (%), bahan organik (%), karbon organik (%), dan penurunan permukaan lahan (cm). Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi. Berdasarkan serangkaian kegiatan dan analisis yang dilaksanakan dalam mengkaji hubungan jarak suatu titik dari saluran drainase terhadap karakteristik tanah gambut di Desa Jabiren, Kalimantan Tengah, diketahui bahwa muka air tanah di titik yang dekat dengan saluran drainase (25 m) lebih dalam dibandingkan titik yang lebih jauh dari saluran drainase (100 m). Selain itu, jarak titik pengamatan dari saluran drainase berbanding lurus dengan kadar air tanah, persentase bahan organik dan persentase karbon organik, dan berbanding terbalik dengan berat isi tanah dan kadar abu. Sedangkan, hasil pengukuran laju penurunan permukaan lahan didapatkan hasil bahwa elevasi lahan gambut di titik yang dekat dengan saluran drainase akan lebih rendah dibandingkan titik yang jauh dari saluran drainase. Adapun adanya anomali data hasil penelitian yang terjadi di lahan semak belukar diperkirakan disebabkan oleh perbedaan tingkat naungan (kerapatan) tanaman penutup tanah dan tebal serasah, serta terjadinya peristiwa kebakaran besar pada bulan Oktober tahun 2014.