Peran Pembiayaan Mudharabah Pada Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Dalam Melakukan Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) (Studi Kasus Pada Baitul Maal Wat Tamwil UGT Sidogiri Pasuruan)

Main Author: Amalia, Hanik
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/174141/
Daftar Isi:
  • Baitul Maal wa Tamwil (BMT) ialah balai usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan bait al-mal wa at-tamwil dengan kegiatan mengembangkan usahausaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil-bawah dan kecil dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Salah satu produk pembiayaan yang diminati dikalangan pengusaha kecil adalah pembiayaan mudharabah. Pembiayaan mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menggambarkan peran pembiayaan mudharabah dalam melakukan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pada Baitul Maal Wat Tamwil UGT Sidogiri Pasuruan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode penelitian lapangan (Field Research). Data dikumpulkan melalui tiga cara yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisa data dilakukan dengan tiga tahap yaitu : reduksi data, data display, dan pengambilan kesimpulan serta pengecekan keabsahan temuan data menggunakan teknik trianggulasi sumber dan metode. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwaakad pembiayaan mudharabah yang dilaksanakan oleh pihak BMT-UGT Sidogiri Pasuruan dikatakan dapat memberikan perubahan pada tingkat pendapatan masyarakat sekitar. Sebab melalui pembiayaan mudharabah ini, para pedagang kecil yang memerlukan tambahan modal untuk mengembangkan usahanya dengan mudah mereka mendapatkan dengan cara mengajukan pembiayaan yakni pembiayaan mudharabah. Hal tersebutdapat diukur dari hasil perbandingan tingkat kesejahteraan anggota diantaranya dilihat dari macam dagangan, jumlah tenaga kerja, perluasan tempat usaha, serta omset penjualan perbulan sebelum dan sesudah melakukan pembiayaan.