Strategi Pengembangan Bisnis Pada UKM Cokelat Tempe Dekonco di Kota Malang
Main Author: | Djatmiko, Hanif Drestanto Raditya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/174136/ |
Daftar Isi:
- Bisnis makanan dan minuman di Indonesia sangat beragam dan tersebar di berbagai provinsi dalam bentuk usaha kecil, menengah dan besar. Usaha kecil menengah (UKM) mempunyai peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi negara. UKM di Indonesia didominasi oleh bisnis makanan dan minuman yang sangat berkembang dari tahun ke tahun. Seiring dengan berjalannya waktu Kota Malang adalah salah satu destinasi wisata yang cukup terkenal di Indonesia. Industri makanan dan kuliner di Kota Malang juga semakin berkembang pesat dalam industri makanan dan kuliner seiring dengan banyaknya wisatawan yang datang untuk berlibur. Banyaknya produk olahan tempe membuat Dekonco melakukan inovasi dengan mencapurkannya dengan cokelat yaitu cokelat tempe. Sudah ada beberapa varian rasa yang diproduksi oleh Dekonco yaitu seperti rasa susu, cokelat, pedas, apel dan strawberry. Cokelat tempe Dekonco masih sangat asing bagi para wisatawan luar kota Malang. Cokelat tempe dekonco juga sudah mempunyai 2 cabang yaitu di Jl. Danau Kerinci Raya dan Jl. Soekarno Hatta. Namun cabang tersebut tidak dapat dipastikan jam bukanya, hal ini menjadi kendala untuk para konsumen yang ingin membeli produk. Dengan produknya yang sangat unik dan inovatif ini harusnya oleh – oleh ini berpontensi menjadi oleh – oleh yang dicari oleh para wisatawan. Maka dari itu butuh adanya strategi pengembangan bisnis yang dapat melihat strategi aternatif yang dapat dilakukan Dekonco untuk mengembangkan bisnisnya. Metode analisis yang digunakan deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan metode EFE, IFE, SWOT dan QSPM. Teknik pengambilan sample dilakukan secara sengaja dengan metode judgement sampling, yaitu terhadap informan yang memiliki informasi spesifik terkait data yang akan dianalisis. Peneliti memilih beberapa key informan yang berasal dari internal perusahan yaitu pemilik perusahaan, manajer keuangan, manajer produksi, manajer pemasaran, manajer sumberdaya manusia, dan karyawan Cokelat Tempe Dekonco. Key Informan yang menjadi infroman dari eksternal perusahaan adalah Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang dan konsumen. Penentuan key informan berdasarkan bagian penting dalam manajemen perusahaan yang mengetahui tentang kondisi internal dan eksternal perusahaan. Berdasarkan hasil analisis faktor internal perusahan dengan menggunakan matriks IFE dapat diketahui bahwa kekuatan perusahaan yang paling besar adalah dengan total skor 0,337, sedangkan pada kelemahan terbesarnya yang dimiliki Dekonco adalah 0,124 yaitu tidak jelasnya jam buka gerai. Total matriks IFE adalah 0,737. Hasil analisis eksternal perusahaan dengan matriks EFE dapat diketahui bahwa peluang terbesar Dekonco adalah Tren konsumsi masyarakat dengan skor 0,565, sedangkan ancaman terbesar yang dimiliki perusahaan yaitu belum adanya teknologi dalam proses produksi dengan skor 0,276. Total skor matriks EFE sebesar 1,317. Berdasarkan penilaian matriks IE menunjukkan posisi perusahaan Dekonco berada dalam kuadran 1, yaitu Dekonco berada didalam posisi strategis yang sangat baik, jika perusahaan memiliki konsentrasi dengan pasar dan produk saat ini cocok menggunakan strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan posisi tersebut terdapat 5 alternatif strategi untuk mengembangkan produk yaitu: 1) Mempertahankan kualitas produk dan harga serta memanfaatkan lokasi distribusi yang strategis seperti pusat rekreasi seperti Jatim Park dan Batu Night Spectaculer (BNS), 2) Melakukan promosi dengan membuat potongan harga, melalui promosi offline melalui spanduk dan banner, selain itu juga melakukan promosi produk dengan bekerja sama dengan influencer atau selebgram (selebriti Instagram) untuk memberikan review dan pengalaman menggunakan produk, 3) Penggunaan teknologi dalam proses produksi agar SDM dapat dialihkan di divisi lain, 4) Membenahi struktur internal organisasi Dekonco dengan menambahkan SDM di bagian pemasaran dan keuangan dan kerjasama untuk tujuan perusahaan, dan 5) Meningkatkan modal yang di miliki agar dapat mengantisipasi tidak terjadinya perubahan harga bahan baku penolong yang semakin tinggi. Berdasarkan hasil Matriks QSPM, dari lima alternatif strategi yang ada terdapat satu strategi yang diprioritaskan untuk dilakukan oleh Dekonco yaitu Melakukan promosi dengan membuat potongan harga, melalui promosi offline melalui spanduk dan banner, selain itu juga melakukan promosi produk dengan bekerja sama dengan influencer atau selebgram (selebriti Instagram) untuk memberikan review dan pengalaman menggunakan produk dengan nilai TAS tertinggi sebesar 5,299.