Pengaruh Jenis Amelioran dan Frekuensi Aplikasi Isolat Bakteri Toleran Salin Pada Pertumbuhan dan Hasil TanamanTomat (Lycopersicum esculentum Mill) di Lahan Salin
Main Author: | Kurniawan, Agus Prayitno |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/174103/ |
Daftar Isi:
- Tanah salin ialah tanah yang memilki kandungan garam terlarut yang tinggi yang dapat menghambat pertumbuhan dan menurunkan hasil tanaman. Tomat ialah tanaman yang cukup sensitif terhadap cekaman salinitas. Masalah utama yang dihadapi dalam budidaya tomat adalah produksinya yang tidak stabil akibat penurnan luas lahan produktif. Melalui manajemen lingkungan seperti aplikasi amelioran (bahan pembenah tanah) serta penerapan bioteknologi seperti aplikasi bakteri toleran salin, pengembangan tomat ke lahan salin dapat dipertimbangkan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan produksi tomat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh jenis amelioran dan frekuensi aplikasi isolat bakteri tahan salin terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat di lahan salin. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai sampai dengan Oktober 2018. Penelitian dilaksanakan di Desa Sidomukti Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design), dimana petak utama adalah jenis amelioran yang terdiri dari 2 taraf yaitu: Gypsum (A1); dan Pupuk kandang sapi (A2), sedangkan anak petak adalah frekuensi aplikasi bakteri yang terdiri dari 5 taraf yaitu: F0= Kontrol; F1= 1 kali, F2= 2 kali, F3= 3 kali; F4= 4 kali. Pengamatan pertumbuhan dilakukan pada 2, 4, 6, dan 8 MST meliputi: Tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, indeks luas daun, kandungan total klorofill, bobot kering tajuk dan akar per tanaman. Pengamatan parameter hasil meliputi: jumlah bunga persentase fruitset, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman, bobot buah per buah, bobot buah per petak, dan bobot buah per ha, serta kualitas buah yang meliputi: total asam, total gula, dan kekerasan buah. Analisis tanah meliputi: pH, N, P, K, C-organik, dan Na dilakukan 2 kali yaitu sebelum tanam dan pada saat panen, serta EC yang di ukur setiap 2 minggu sekali. Analisis jaringan tanaman meliputi kadar Na, N, P, K pada tajuk tanaman yang diamati pada 4 dan 8 MST. Pengamatan terhadap isolat bakteri dilakukan pada umur 8 MST. Data yang diperoleh dianilisis menggunakan analisis ragam (uji F) pada tingkat kesalahan 5 % dan apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji BNJ pada tingkat kesalahan 5 %. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan amelioran berupa gypsum dan pupuk kandang sapi memberikan pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat di lahan salin. Sedangakan aplikasi isolat bakteri toleran salin sebanyak 4 kali mampu meningkatkan pertumbuhan tanamana tomat pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, indeks luas daun, kandungan total klorofill, bobot kering tajuk dan akar per tanaman, serta hasil tanaman tomat pada variabel bobot buah per buah, bobot buah per tanaman, bobot buah per petak, dan bobot buah per ha, serta total asam, total gula dan kekerasan buah. Aplikasi isolat bakteri juga cenderung meningkatkan serapan unsur N, P, dan K tanaman dan kandungan N, P, K, dan C organik di dalam tanah. serta menurunkan serapan Na di dalam jaringan dan kandungan Na di dalam tanah.