Analisis Potensi Produksi Padi (Oryza sativa L.) Pada Pola Curah Hujan Monsunal Di Jawa Timur
Main Author: | Milladina, Shofa Haditsa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/174075/ |
Daftar Isi:
- Beras sebagai sumber bahan pangan utama di sebagian besar penduduk Asia termasuk Indonesia. Saat ini, peranan beras sebagai sumber bahan pangan pokok di Indonesia belum dapat tergantikan oleh komoditas pangan lainnya. Sehingga sampai saat ini, beras akan tetap menjadi sumber pangan prioritas di Indonesia. Permintaan yang terus meningkat diimbangi dengan terus bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. Pembangunan dalam sektor pertanian khususnya dalam subsektor tanaman pangan memiliki peranan penting dalam menunjang kehidupan masyarakat Indonesia (Kementan, 2016). Tantangan dalam bidang pertanian di Indonesia tidak hanya terjadinya konversi lahan pertanian, tetapi juga adanya anomali iklim. Maraknya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan untuk pemukiman, mengakibatkan menurunnya luas lahan produktif yang dapat digunakan untuk pertanian. Selain adanya alih fungsi lahan, anomali iklim yang terjadi memberikan dampak yang sangat nyata pada produksi padi, akibat dari penurunan luas tanam, luas panen dan hasil. Adanya anomali iklim tidak terlepas akibat dari perilaku manusia dan fenomena El-Nino dan La-Nina. El-Nino dan La-Nina merupakan fenomena yang dipengaruhi oleh perubahan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pola curah hujan monsunal terhadap produksi tanaman padi, untuk mendapatkan informasi pola curah hujan monsunal kaitannya dengan produksi tanaman padi. Hipotesis dari penelitian ini adalah adanya pengaruh pola hujan monsunal pada faktor produksi padi di Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan Bulan April hingga Bulan Juli 2018 di Kota Malang, Jawa Timur. Kota Malang mempunyai luas wilayah 110,06 km2 dan berada di ketingian 440-667 m di atas permukaan laut dan terletak pada 112,06 Bujur Timur dan 7,06-8,02 Lintang Selatan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat laptop yang telah dilengkapi dengan aplikasi pendukung untuk melaksanakan penelitian. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah aplikasi Microsoft. Excel 2013, Microsoft Word 2013, Statistical Package for the Social Sciences Ver. 24 (SPSS), data curah hujan, suhu udara, lama penyinaran matahari dan data produksi padi selama 22 tahun. Wilayah sampel dalam penelitian ini yaitu, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Malang, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Sumenep. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data, menganalisis data dan menginterpretasikannya. Pengumpulan data meliputi curah hujan, suhu udara, lama penyinaran matahari dan data produksi padi. Data diolah dengan menggunakan Microsoft. Excel 2013 dengan tahapan menentukan nilai korelasi masing-masing variabel bebas, menentukan persamaan linier dan koefisien determinasi (R2) dan dilanjutkan dengan membuat kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh nyata unsur iklim (curah hujan dan lama penyinaran matahari) di Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Malang dan Kabupaten Nganjuk. Unsur iklim lama penyinaran matahari dengan produksi padi di Kabupaten Banyuwangi berkorelasi nyata pada taraf 5% dengan nilai koefisien determinasi sebesar 40% dan model pendugaan produksi padi Y = 3,4 + 0,40 X1. Unsur iklim curah hujan dengan produksi padi di Kabupaten Malang berkorelasi nyata pada taraf 5% dengan nilai koefisien determinasi sebesar 39% dan model pendugaan produksi padi Y = 7,56 – 0,00064 X1. Unsur iklim curah hujan dan lama penyinaran berkorelasi nyata pada taraf 5% dengan produksi padi di Kabupaten Nganjuk dengan nilai koefisien determinasi sebesar 41% dan model pendugaan produksi padi Y = 4,61 – 0,0002 X1 + 0,31 X2.