Pengaruh Umur Pindah Tanam Bibit pada Dua Sistem Hidroponik Tanaman Selada Merah (Lactuca sativa L.)

Main Author: Febrianti, Annisa Fitri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/174067/
Daftar Isi:
  • Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu komoditi hortikultura yang memiliki prospek dan nilai komersial yang cukup baik. Selada memiliki kandungan vitamin yang bermanfaat untuk tubuh. Budidaya secara hidroponik merupakan salah satu upaya untuk memenuhi permintaan masyarakat agar menghasilkan produk sayuran yang berkualitas tinggi secara berlanjut. Pindah tanam dalam budidaya hidroponik dilakukan ketika tanaman sudah memiliki bentuk daun yang sempurna yaitu ketika berumur 7-10 hari setelah semai. Pemilihan umur bibit yang tepat penting dilakukan agar perakaran tanaman siap untuk beradaptasi dengan lingkungan pertanaman. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan umur bibit terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada merah pada sistem hidroponik rakit apung dan Nutrient Film Technique (NFT) serta terhadap umur panen tanaman selada merah. Hipotesis dari penelitian ini yaitu perbedaan umur pindah tanam bibit dan sistem hidroponik dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman selada merah (Lactuca sativa L.) Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2018 bertempat di Greenhouse Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu tray semai, gully, pompa air, styrofoam, TDS meter, pH meter, lux meter, meteran, timbangan analitik, oven dan LAM (Leaf Area Meter). Bahan yang digunakan yaitu nutrisi hidroponik AB mix, benih selada merah dan rockwool. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara tersarang, terdiri dari 2 faktor yaitu faktor pertama sistem hidroponik rakit apung dan NFT, faktor kedua tersarang dalam faktor pertama yaitu perbedaan umur pindah tanam bibit tanaman yang terdiri dari umur bibit 1, 2, 3 dan 4 minggu. Setiap petak percobaan membutuhkan 8 tanaman selada merah. Parameter yang diamati dalam penelitian yaitu jumlah daun tanaman, panjang tanaman, berat basah total, berat basah ekonomis, berat kering total , luas daun, laju pertumbuhan tanaman dan serapan unsur hara. Data yang telah didapat dianlisis menggunakan analisis ragam dan dilakukan uji lanjut menggunakan BNJ dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nyata antara perlakuan umur pindah tanam bibit dengan sistem hidroponik. Sistem hidroponik rakit apung menghasilkan jumlah daun dan panjang tanaman masing-masing lebih besar 21.65% dan 4.45 % daripada sistem hidroponik NFT. Sistem hidroponik NFT menghasilkan berat segar 61.29 g.tan-1 lebih besar 22.38% dari pada sistem hidroponik rakit apung. Perlakuan umur pindah tanam bibit 3 dan 4 minggu pada sistem hidroponik NFT menghasilkan berat segar ekonomis sebesar 64.31 g.tan-1 dan 75.04 g.tan-1 lebih tinggi 16.68%. Serapan unsur hara nitrogen cenderung dalam keadaan defisiensi pada semua umur pindah tanam bibit, kemudian pada unsur hara fosfor berada pada keadaan normal dan tinggi pada umur bibit 1 dan 2 minggu. Unsur hara kalium pada umur bibit 2 dan 3 minggu cenderung dalam keadaan normal dan tinggi.