Evaluasi Program Pertanian Organik di Kota Wisata Batu (Studi Kasus Komoditas Cabai Merah, Sawi, Bawang Merah dan Bawang Daun Organik di Desa Beji dan Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu)
Main Author: | Akbar, Faiz |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173992/ |
Daftar Isi:
- Pertanian organik merupakan jawaban atas revolusi hijau yang digalakkan pada tahun 1960-an yang menyebabkan berkurangnya kesuburan tanah dan kerusakan lingkungan akibat pemakaian pupuk dan pestisida kimia yang tidak terkendali. Dalam penerapan pertanian organik terdapat tantangan, karena pertanian organik mempunyai persyaratan khusus mengenai safety, sesuai dengan empat prinsip (kesehatan, ekologi, keadilan, perlindungan) pertanian organik. Oleh karena itu diperlukan dukungan pemerintah yang mempunyai wewenang. Jika tidak pengembangan organik masih menjadi kendala (Poulston dan Kwong Yiu, 2011). Desa Beji dan Desa Mojorejo merupakan desa yang berada di Kecamatan Junrejo yang telah mengikuti program Batu Go Organic dari Dinas Pertanian Kota Batu sejak tahun 2016 dengan memilih beberapa komoditas untuk di kawasan percontohan. Program pertanian organik yang sudah berjalan selama kurang lebih satu tahun masih terdapat berbagai kendala dalam pelaksanaannya. Kendala tersebut terkait pemakaian pestisida kimia, bantuan yang belum datang tepat waktu dan perbedaan harga pasar untuk produk pertanian organik dan produk pertanian konvensional. Hal itu menyebabkan turunnya semangat petani untuk terus menerapkan sistem pertanian organik dan lebih memilih menerapkan sistem yang dirasa akan lebih menguntungkan secara ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripsikan hasil evaluasi lahan pertanian organik di Desa Beji dan Desa Mojorejo; (2) mendeskripsikan pelaksanaan program Batu Go Organic di Desa Beji dan Desa Mojorejo; (3) mendeskripsikan keberlanjutan pelaksanaan program Batu Go Organic di Desa Beji dan Desa Mojorejo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitan ini adalah metode survei. Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner, melakukan wawancara, melakukan observasi dan dokumentasi. Metode penentuan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sensus dikarenakan total jumlah responden kurang dari 100 orang. Metode analisis yang dilakukan yaitu dengan metode deskriptif yang bertujuan utuk memperoleh informasi – informasi mengenai keadaan saat ini dan melihat kaitan antara variabel – variabel yang ada. Penelitian ini tidak menguji hipotesa, melainkan untuk mendeskripsikan informasi terkait pelaksanaan program Batu Go Organic di Desa Beji dan Desa Mojorejo. Hasil penelitian didapatkan bahwa Program Batu Go Organic yang telah dilaksanakan di Desa Beji dan Desa Mojorejo dimulai pada awal tahun 2016. Di Desa Beji, petani yang mengikuti program pertanian organik sebanyak 10 orang, sedangkan di Desa Mojorejo petani yang mengikuti program sebanyak 13 orang. Target luas kawasan organik dalam program adalah seluas 10 Ha atau 100.000 m2. Desa Beji masih belum mencapai target luas kawasan organik yaitu seluas 67.530 m2. Sama seperti Desa Beji, Desa Mojorejo juga masih belum mencapai target luas kawasan organik yaitu seluas 52.920 m2. Pelaksanaan program pertanian organik di Desa Beji maupun Desa Mojorejo masih terdapat banyak kendala yang terjadi dalam pelaksanaan program yang diterapkan di kedua desa tersebut. Penerapan dan Budidaya Organik di Desa Beji sebesar 67,43%, sedangkan di Desa Mojorejo sebesar 62,49%. Sosialisasi di Desa Beji direspon petani sebesar 77,5% lebih tinggi dibandingkan dengan Desa Mojorejo yaitu sebesar 72,85%. Aspek selanjutnya yaitu pemberian insentif dimana para petani di Desa Beji merespon dengan presentase sebesar 66,14% lebih tinggi dibandingkan dengan Desa Mojorejo yang sebesar 63,73%. Aspek terakhir yaitu pemasaran hasil pertanian organik dimana para petani di Desa Beji merespon sebesar 60,43%, sedangkan di Desa Mojorejo sebesar 54,52%. Keberlanjutan program Batu Go Organic yang dilaksanakan di Desa Beji dan Desa Mojorejo mendapatkan respon setuju oleh petani dengan presentase sebesar 78,25% di Desa Beji dan 76,33% di Desa Mojorejo. Hal tersebut menunjukkan jika program Batu Go Organic masih cukup layak untuk dilanjutkan meskipun masih terdapat beberapa kendala yang perlu diperbaiki.