Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pertanian Sayuran Organik (Studi Kasus Pada Kelompok Tani Organik Temas Di Kampung Ekologi Batu Into Green, Kelurahan Temas, Batu)
Main Author: | Siahaan, Dindra Yuliana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173980/ |
Daftar Isi:
- KTOT atau Kelompok Tani Organik Temas merupakan suatu organisasi yang menjalankan bisnis pertanian sayuran organik yang berasal dari Kampung Ekologi Batu di Kelurahan Temas, Kota Batu, Jawa Timur. KTOT menjalankan usahatani pertanian organik dengan membudidayakan kurang lebih 48 jenis sayuran dan tanaman herbal organik yang telah bersertifikat yang diberi nama Be Life Organic. Apabila dibandingkan dengan usaha pertanian organik lainnya di Batu, KTOT merupakan kelompok tani pertama yang mengembangkan usaha pertanian organik di Kota Batu secara konsisten hingga saat ini. KTOT merasa usaha budidaya sayuran organik sangat menjanjikan dengan adanya faktor internal dan eksternal yang dimiliki KTOT. Namun dalam proses perkembangannya, KTOT sering menghadapi beberapa kendala dalam proses produksi. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya penelitian pengembangan usaha KTOT agar dapat menghasilkan usaha yang berdaya saing tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk, (1) Menganalisis jenis komoditas sayuran organik yang memiliki nilai keuntungan tertinggi diantara beberapa komoditas unggulan yang diproduksi, (2) Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang terkait dan berperan dalam pengembangan usahatani sayuran organik KTOT, dan (3) Menyusun strategi pengembangan usahatani sayuran organik yang tepat dan efektif untuk KTOT. Responden dalam penelitian ini adalah internal KTOT yang dipilih menggunakan teknik purposive dengan jenis judgement sample, diantaranya ketua KTOT, pihak Kelurahan Temas sebagai pihak yang melindungi usaha KTOT, serta sisanya merupakan anggota KTOT. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Metode pengolahan data menggunakan analisis pendapatan usahatani melalui perhitungan gross profit untuk mengetahui komoditas yang memiliki nilai keuntungan tertinggi, sedangkan untuk menyusun strategi pengembangan yang tepat diterapkan oleh KTOT digunakan matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks Grand Strategy, dan matriks QSPM. Berdasarkan hasil analisis pendapatan usahatani terhadap 10 komoditas unggulan KTOT menunjukkan bahwa keuntungan usahatani KTOT tertinggi diperoleh dari komoditas wortel dengan keuntungan sebesar Rp 6.525.000,00/ tahun, andewi hijau dan merah yaitu sebesar Rp 3.925.000,00/ tahun. Identifikasi lingkungan internal menghasilkan enam kekuatan dan tujuh kelemahan. Berdasarkan matriks IFE dapat dilihat bahwa faktor kekuatan yang memberikan skor tertinggi adalah produk yang bebas bahan kimia dengan bobot skor 1,69, sedangkan kelemahan adalah ketergantungan terhadap pemerintah daerah sebesar 0,408. Total skor matriks IFE adalah sebesar 3,46. Identifikasi lingkungan eksternal menghasilkan empat peluang dan empat ancaman. Berdasarkan matriks EFE, faktor peluang yang memberikan skor tertinggi adalah permintaan akan produk organik meningkat dengan bobot skor 0,6, sedangkan ancaman adalah perubahan iklim sebesar 0,48. Total skor matriks EFE adalah sebesar 3,08. Hasil matriks IE menempatkan KTOT pada sel I yaitu posisi tumbuh dan berkembang. Hasil matriks Grand Strategy pada kuadran II yang berarti strategi yang digunakan adalah strategi WO (Weakness-Opportunities). Sehingga dihasilkan tiga strategi utama dari kombinasi kedua matriks yaitu, strategi pertumbuhan melalui intensifikasi, integrasi ke depan melalui bermitra dengan supplier input produksi, dan integrasi horizontal melalui penambahan tenaga kerja dari luar KTOT. Berdasarkan hasil matriks QSPM diperoleh bahwa strategi yang mejadi prioritas KTOT dalam pengembangkan usahatani sayuran organik yaitu strategi integrasi horizontal melalui penambahan tenaga kerja dari luar KTOT, dengan nilai TAS yang diperoleh sebesar 6,964.