Analisis Pengawasan Impor Atas Barang Kiriman Pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Malang (studi pada KPPBC Tipe Madya Malang ) Astri

Main Author: Perkasa, Bobby Wirawan Putra
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173957/
Daftar Isi:
  • Setiap negara memiliki sumber daya alam yang berbeda-beda satu sama lain yang tidak terdapat di negara lain. Suatu negara akan membutuhkan komoditi yang tidak tersedia di negaranya tetapi tersedia di negara lain, maka negara tersebut akan melakukan perdagangan atau pertukaran komoditi dengan negara lain. Terjadilah kegiatan ekspor dan impor tiap negara. Impor barang merupakan kegiatan memasukan barang ke dalam daerah pabean dengan melibatlan customs, customs atau instansi kepabeanan merupakan suatu organisasi yang berfungsi sebagai pengawas keluar masuknya lalu lintas barang dalam suatu negara (Direktorat Jendra Bea dan Cukai, 2015). Tugas customs sendiri adalah mengawasi lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah Pabean dan pemungutan Bea Masuk dan Cukai serta pungutan negara lainnya berdasarkan pertautran perundang undangan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengawan Impor Barang Kiriman. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Deskriptif. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Observasi, Metode Interview dan Metode dokumentasi. Data diperoleh dari data Primer berupa Wawancara Kepala Seksi Kepabeanan Cukai dan Data Sekunder berupa Peraturan Tentang Kepabeanan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Faktor yang mempengaruhi implementasi pengawasan impor barang yaitu faktor penghambat dan faktor pendukung. Faktor penghambat implementasi pengawasan impor barang yang berasal dari KPPBC Tipe Madya Malang sendiri adalah kurang seimbangnya beban kerja yang harus ditanggung oleh petugas yang melakukan pengawasan di lapangan. Peningkatan pengawasan impor barang pada KPPBC Tipe Madya Malang dapat dilakukan apabila dilakukan adanya distribusi beban kerja yang merata antara masing- masing pegawai. Sehingga pekerjaan tidak akan menumpuk pada sebagian orang dan dapat memperoleh hasil yang maksimal.