Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani dalam Memilih Benih Unggul Kedelai di Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik
Main Author: | Rahmanto, Wahyu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173927/ |
Daftar Isi:
- Komoditas utama sebagai sumber energi manusia di Indonesia terdapat 3 komoditas pokok, yaitu padi, jagung, dan kedelai. Menurut Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) 2014, saat ini kebutuhan benih unggul sulit dipenuhi dikarenakan ketersediaan benih varietas unggul masih sangat terbatas yang mengakibatkan produktivitas hasil kedelai masih rendah. Dengan adanya kendala penggunaan benih unggul yang diikuti dengan meningkatnya kebutuhan benih unggul kedelai, membuat para penangkar benih lokal menjadi produsen yang berkompetisi untuk meningkatkan produksi benih unggul berdaya saing tanpa keterlambatan dalam penyalurannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik petani, proses keputusan petani dalam memilih benih, dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan petani sebagai konsumen dalam memilih varietas benih kedelai. Hasil dari penelitian ini, didapat dua puluh satu variabel dengan r hitung lebih besar dari r tabel (0,312) dan Cronbach Alpha sebesar 0,765 yang berarti semua variabel valid dan reliabel. Kemudian, dua puluh satu variabel tersebut dianalisis menggunakan Principal Component Analysis faktor yang bertujuan untuk melakukan prediksi terhadap sejumlah faktor yang akan dihasilkan (Suliyanto 2005). Hasil dari analisis faktor didapat enam faktor yang memepengaruhi keputusan petani dalam memilih benih unggul kedelai yang terdiri dari, Faktor pertama disebut kualitas produk yang terdiri atas variabel kadar air, variabel penampakan benih dalam kemasan, dan variabel daya tumbuh. Faktor kedua disebut faktor psikologis produk yang terdiri dari variabel warna polong, bentuk biji, dan umur panen. Faktor ketiga disebut lingkungan yang terdiri dari variabel ketahanan terhadap penyakit, variabel harga, dan variabel teman sesama petani. Faktor keempat disebut faktor psikologis kemasan yang terdiri atas variabel warna kemasan, variabel desain kemasan, variabel promosi, dan variabel volume benih dalam kemasan. Faktor kelima disebut faktor perbedaan individu yang terdiri atas variabel pendapatan dan pengeluaran rumah tangga pribadi. Kemudian faktor keenam yang disebut faktor ketersediaan produk yang terdiri atas variabel ketersediaan benih dan ukuran biji. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran atau strategi kebijakan yang dapat dijadikan bahan masukan produsen benih atau pemerintah yaitu, pihak produsen lebih fokus terhadap variabel-variabel yang menjadi faktor utama. Pokar Masangan lebih mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk benih kedelai unggul yang diproduksi dengan tetap menjaga kemampuan daya tumbuh dan kandungan kadar air benih kedelai, saran bagi pemerintah atau produsen benih untuk menyediakan benih unggul terutama yang bersertifikat dan sesuai dengan keadaan lahan daerah. Menyusun strategi kebijakan dan pemasaran salah satunya dengan melibatkan penyuluh lapang dan promosi langsung pada kelompok tani.