Pola Pemanfaatan Remitan serta Dampaknya terhadap Pengentasan Kemiskinan pada Rumah Tangga TKW Purna (Studi Kasus di Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang)

Main Author: Lestari, Octavia Arum Budi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173925/
Daftar Isi:
  • Fenomena migrasi banyak terjadi di beberapa negara berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang juga tidak terlepas dari fenomena migrasi tersebut. Aktivitas migrasi internasional didorong oleh kondisi sosial masyarakat Indonesia yang cukup memprihatinkan yaitu masih banyaknya tingkat pengangguran terbuka. Migrasi internasional merupakan salah satu langkah perempuan untuk membantu memperkuat perekonomian keluarganya. Migrasi sering dilakukan oleh masyarakat pedesaan karena kebanyakan mereka menganggap bahwa pendapatan dari pemanfaatan potensi pedesaan kurang mencukupi kebutuhan ekonomi. Upaya masyarakat miskin pedesaan, Pemerintah dan swasta dalam menanggulangi kemiskinan masyarakat pedesaan salah satunya yaitu bekerja sebagai buruh migrasi (Sukesi, 2015). Salah satu daerah pengirim Tenaga Kerja Wanita (TKW) adalah Kabupaten Malang. Malang tercatat sebagai kabupaten terbanyak dalam pengiriman Tenaga Kerja Wanita (TKW) pada tahun 2017. Terdapat beberapa wilayah di Malang yang menjadi area pengiriman TKW salah satunya yaitu Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Salah satu desa di Kecamatan Dampit yang banyak terjadi fenomena migrasi internasional yaitu Desa Majangtengah. Permasalahan yang sering terjadi yaitu hasil upah TKW tidak diinvestasikan dan tidak dikelola dengan baik, sehingga menyebabkan TKW kembali ke luar negeri atau kembali menjadi pangangguran. Pengelolaan upah hasil kerja TKW dengan baik mampu meningkatkan taraf hidup keluarga di Desa Majangtengah. Selain itu melalui pengolaan upah yang baik dapat mengurangi tingkat kemiskinan dan memperkuat perekonomian di Desa Majangtengah. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan pemanfaatan remitan yang dikirim oleh Tenaga Kerja Wanita (TKW) berdasarkan kebutuhan konsumtif di Desa Majangtengah; 2) Mendeskripsikan pemanfaatan remitan yang dikirim Tenaga Kerja Wanita (TKW) berdasarkan kebutuhan produktif di Desa Majangtengah; 3) Menganalisis dampak pemanfaatan remitan terhadap tingkat kemiskinan pada rumah tangga Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Desa Majangtengah. Penelitian ini dilakukan di Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Pengambilan data dilakukan secara bertahap pada bulan Oktober 2018 hingga Februari 2019. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah studi kasus karena fokus penelitian berupa fenomena sosial terkait migrasi internasional yang dilakukan oleh perempuan di Desa Majangtengah serta dampaknya terhadap pengentasan kemiskinan. Teknik pengumpulan informan menggunakan snowball sampling. Peneliti menggali informasi dari key informan terlebih dahulu untuk mengetahui sebaran TKW. Jumlah informan yang diwawancarai sebanyak 30 orang TKW. Peneliti berhenti ketika data sudah terpenuhi dan tidak ditemukan aspek baru mengenai fenomena yang diteliti. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan model interaktif Miles, Huberman dan Saldana (2014) dengan tiga tahapan yang dilakukan secara bersamaan yaitu kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan derajat kepercayaan (credibility) dengan teknik triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata remitan yang dikirimkan ke Desa Majangtengah sebesar Rp 3.600.000,- per bulan per informan. Sebanyak 76,67% informan mengirimkan seluruh remitan ke daerah asal, sedangkan 23,33% informan hanya mengirim sebagian remitan. Rata-rata informan yang mengirimkan semua remitan dikarenakan kebutuhan di luar negeri sudah dipenuhi oleh majikan. Pemanfaatan remitan dapat dibagi menjadi dua pola yaitu untuk memenuhi kebutuhan konsumtif dan kebutuhan produktif. Pemanfaatan remitan untuk kebutuhan konsumtif terdiri dari enam jenis yaitu pemenuhan kebutuhan sehari-hari untuk makan1, renovasi atau membangun rumah2, membayar utang3, membeli kendaraan4, membeli alat elektronik5 dan membeli tanah untuk bangunan rumah6. Pemanfaatan remitan untuk kebutuhan produktif dibagi ke dalam empat jenis yaitu membangun tempat usaha1, membeli atau menyewa lahan pertanian2, modal usaha3, dan biaya pendidikan4. Pemanfaatan remitan untuk kebutuhan konsumtif sebesar 66,10%, pemanfaatan yang terbanyak yaitu untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. Pemanfaatan remitan untuk kebutuhan produktif sebesar 33,90%, pemanfaatan remitan yang terbanyak yaitu untuk biaya pendidikan. Pemanfaatan remitan seringkali hanya untuk keperluan rumah tangga informan sendiri, tidak ada remitan yang dikelola secara khusus untuk keperluan desa seperti pembangunan mushola, pembangunan jalan, dan lain-lain. Hal itu dikarenakan belum adanya lembaga setempat yang fokus mengurusi TKW di Desa Majangtengah. Peran TKW terhadap tingkat kemiskinan rumah tangga diukur berdasarkan pemenuhan kebutuhan konsumsi, kondisi dan prasarana rumah, kemampuan dalam mengakses pendidikan dan kesehatan, serta pendapatan. Berdasarkan kelima indikator tingkat kemiskinan tersebut, adanya TKW dalam rumah tangga mampu mengurangi atau mengentaskan kemiskinan sebesar 61,99%, angka tersebut diperoleh dari persentase selisih tingkat kemiskinan pada saat sebelum dan setelah informan menjadi TKW. Pemanfaatan remitan dengan baik mampu meningkatkan standar kehidupan rumah tangga serta dapat mengurangi tingkat kemiskinan rumah tangga. Pemanfaatan remitan yang mampu mengurangi tingkat kemiskinan rumah tangga adalah pemanfaatan remitan untuk kebutuhan produktif. Hal itu dikarenakan, pemanfaatan remitan untuk kebutuhan produktif mampu menciptakan pembentukan modal di kemudian hari.