Pengaruh Aplikasi Bioaktivator MOL dan Trichoderma sp. terhadap Proses Dekomposisi Limbah Rami dan Sifat Biologi Tanah
Main Author: | Puteri, Ummi Amalina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173893/ |
Daftar Isi:
- Kebutuhan akan serat tekstil mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Tanaman rami merupakan tanaman tahunan yang batangnya dapat dimanfaatkan sebagai serat bahan baku produk tekstil. 13% batang segar tanaman rami yang dipanen merupakan serat yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan tekstil, sedangkan 87% sisanya merupakan limbah tanaman rami. Kandungan limbah tanaman rami memiliki kandungan unsur hara cukup tinggi yaitu unsur K (1,02%), Ca (0,93%), Mg (0,40%), dan P (0,19%) rasio C/N sebesar 45 dan kandungan lignin sebesar 31,08% dan kandungan holoselulose sebesar 63,78%. Potensi limbah tanaman rami mencapai 90 ton limbah/ha/tahun, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk menambahkan unsur hara pada budidaya tanaman rami. Pengomposan pada limbah rami penting untuk dilakukan agar kandungan unsur pada limbah rami termineralisasi menjadi unsur hara yang tersedia bagi tanaman. Kandungan rasio C/N, lignin, dan selulosa yang cukup tinggi mengakibatkan limbah rami memerlukan waktu yang lama untuk terdekomposisi. Penggunaan bioaktivator MOL dan Trichoderma sp. diharapkan dapat mempercepat proses dekomposisi limbah rami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bioaktivator Mikroorganisme Lokal (MOL) dan Trichoderma sp terhadap proses dekomposisi limbah tanaman rami dan menganalisis pengaruh aplikasi kompos limbah tanaman rami terhadap sifat biologi tanah berupa total populasi bakteri dan total mikroorganisme selulolitik. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2018–Maret 2019 di Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas). Uji Laboratorium dilakukan di Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan di Laboratorium Bioproses Balittas. Penelitian dilakukan 2 tahap. Pada tahap 1 merupakan pembuatan 2 kompos yaitu kompos A yang merupakan kompos limbah rami dengan bioaktivator MOL dan kompos B yang merupakan kompos limbah rami dengan bioaktivator Trichoderma sp. Penelitian tahap 2 merupakan aplikasi kompos limbah rami (kompos A dan kompos B) pada tanah. Pada penelitian tahap 2 menggunanakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan masing-masing 5 perlakuan dan 5 kali ulangan. Adapun perlakuan dalam penelitian ini yaitu K: kontrol (tanpa kompos), A1: Kompos A dosis 10 ton/ha, A2: Kompos A dosis 20 ton/ha, B1: Kompos B dosis 10 ton/ha, B2: Kompos B dosis 20 ton/ha. Parameter yang diamati pada penelitian tahap 1 meliputi : suhu, pH, rasio C/N, penyusutan berat, total populasi bakteri, dan total mikroorganisme selulolitik. Parameter pengamatan penelitian tahap 2 meliputi pH, C-Organik, total populasi bakteri, dan total mikroorganisme selulolitik. Data yang diperoleh dari tahap 2 dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Apabila terdapat pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bioaktivator MOL dan Trichoderma sp. mampu memepercepat proses dekomposisi. Rasio C/N pada kompos A mengalami penurunan dari 22,1 menjadi 9, sedangkan kompos B mengalami penurunan dari 21,6 menjadi 8,5 diikuti dengan penurunan berat basah kompos dan persentase penyusutan berat basah Kompos A sebesar 35% dan kompos B sebesar 28,33% selama satu bulan pengomposan. Total populasi bakteri pada kompos A lebih tinggi dibandingkan dengan kompos B yaitu sebesar 68,4 x 104 cfu/ml, namun, total mikroorganisme selulolitik kompos B lebih tinggi dibandingkan dengan total mikroorganisme selulolitik kompos A sebesar 110,6 x 103 cfu/ml. Pengaplikasian kompos A dan kompos B pada tanah, berpengaruh nyata terhadap sifat biologi tanah yaitu populasi bakteri dan total mikroorganisme selulolitik. Perlakuan B2 menunjukkan hasil total populasi bakteri tertinggi yaitu 167 x 104 cfu/ml dan total mikroorganisme selulolitik tertinggi yaitu 116 x 103 cfu /ml.