Pengaruh Pemberian Perbedaan Jenis Pupuk Hayati, Dosis Serta Interval Aplikasi Terhadap Sifat Kimia Tanah Dan Produksi Tanaman Cabai (Capsicum Annuum L.)
Main Author: | Rubikun, Wahyu Setiawan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173878/ |
Daftar Isi:
- Upaya untuk meningkatkan produksi tanaman cabai serta ketersediaan hara yang tidak berdampak buruk pada kesehatan tanah adalah dengan pengaplikasian pupuk hayati. Pupuk hayati mengandung mikroorganisme yang mampu membantu menyediakan unsur hara bagi tanaman. Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari pengaruh pemberian berbagai dosis pupuk hayati serta interval aplikasi terhadap kesuburan tanah dan produksi tanaman cabai besar. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Agrotechnopark, Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang yang berlangsung pada Bulan Maret hingga September 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF), dengan 12 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari pupuk hayati B yaitu B2 dan B3; dosis D1: 50 g/l, D2: 100 g/l, D3: 200g/l;dan interval aplikasi I1: 14 hari sekali dan I2: 21 hari sekali. Parameter yang diukur meliputi: kadar NPK, Corganik, pH tanah pada awal sebelum penelitian, tinggi tanaman, produksi, residu NPK di tanah pada akhir penelitian , dan kadar NPK tanaman cabai. Analisa data dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Excel dan dianalisis sidikragamnya dengan menggunakan software Genstat 6.0 discovery edition. Pemberian pupuk hayati dengan berbagai dosis dan interval aplikasi tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman cabai, tetapi berpengaruh nyata terhadap produksi tanaman cabai, dimana pada perlakuan pupuk hayati B3, dosis 100 g/l dan interval aplikasi 14 hari mampu meningkatkan produksi sebesar 525,5 g/petak jika dibandingkan dengan perlakuan pupuk hayati B3, dosis 50 g/l dan interval aplikasi 14 hari. Aplikasi pupuk hayati berperan sebagai penyedia hara dalam tanah dan pengendali patogen tanaman, adapun bila diaplikasikan dengan dosis serta interval yang tepat akan menghasilkan pertumbuhan yang baik serta dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Pemberian pupuk hayati dengan berbagai dosis dan interval aplikasi tidak berpengaruh nyata terhadap residu unsur hara (NPK) di tanah dan kadar NPK tanaman, kecuali C-organik. Dimana pada perlakuan pupuk hayati B2, dosis 200 g/l dan interval aplikasi 14 hari mampu meningkatkan kandungan C-organik tanah sebesar 0,48% jika dibandingkan dengan perlakuan pupuk hayati B3, dosis 200 g/l dan interval aplikasi 14 hari. Hal ini dapat disebabkan oleh bakteri Achromobacter sp yang terdapat pada pupuk hayati B2. Untuk meningkatkan produksi tanaman cabai sebaiknya menggunakan pupuk pupuk hayati B3 dengan dosis pupuk hayati 200 g/l dan interval aplikasi 14 hari.