Penggunaan Media Sosial Sebagai Sarana Komunikasi Dalam Pengembangan Desa Wisata (Kasus: Kampung Ekologi Batu Into Green, Kelurahan Temas, Kota Batu
Main Author: | Novianti, Fanny Ayu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173872/ |
Daftar Isi:
- Pariwisata merupakan seluruh rangkaian kegiatan aktivitas yang berhubungan pergerakan manusia yang melakukan persinggahan atau perjalanan sementara dari tempat tinggalnya. Salah satu cara mempromosikan pariwisata, menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS, 2016), media sosial menjadi salah satu media yang masuk dalam program prioritas dalam peningkatan promosi wisata Indonesia. Salah satu desa wisata yang telah menerapkan promosi melalui media sosial adalah Kampung Ekologi Batu Into Green. Adanya akses internet, membuat pengelola mencoba sistem baru yang sesuai dengan perkembangan jaman dalam mempromosikan desa wisata yaitu melalui media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk (a) Mendeskripsikan potensi objek wisata pertanian, (b) Menganalisis upaya penyampaian informasi untuk promosi melalui media sosial yang dibuat oleh Kampung Ekologi BIG, (c) Mengidentifikasi faktorfaktor yang mendukung dan menghambat penyampaian informasi untuk promosi desa wisata melalui media sosial, (d) Mengevaluasi kegunaan dan kepuasan penyampaian informasi untuk promosi desa wisata melalui media sosial yang ada disana. Penelitian ini dilaksanakan di desa wisata Kampung Ekologi Batu Into Green, menggunakan metode kualitatif. Metode penentuan informan dilakukan secara purposive. Jumlah informan 10, yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu 3 informan kunci, dan 7 informan pendukung. Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Metode analisis menggunakan model interaktif Miles and Huberman. Penguji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan potensi objek wisata pertanian Kampung Ekologi BIG telah memenuhi kelayakan dari semua aspek yaitu aspek daya tarik, aksesbilitas, akomodasi, serta sarana dan prasarana penunjang. Faktor pendukung dalam kegiatan promosi Kampung Ekologi BIG melalui media sosial adalah jaringan internet, sedangkan faktor penghambat adalah jumlah anggota dan kualitas sumber daya manusia. Kegunaan media sosial dinilai belum efektif karena tidak semua wisatawan mengetahui adanya media sosial yang dimiliki desa wisata tersebut. Sedangkan dari segi kepuasan rata-rata pengunjung disana mendapatkan kepuasan dari fungsi media sosial tersebut, mereka merasa puas dengan informasi yang diberikan media sosial instagram dalam memenuhi kebutuhan individunya. Berdasarkan Hasil Penelitian yang dilakukan, rekomendasi dari penulis yakni, (a) Pemerintah dapat memberikan bantuan kepada desa wisata dengan memberikan tambahan anggaran dan pelatihan yang bermanfaat untuk mempermudah pengelola dalam melakukan kegiatan promosi, (b) Pengelola dapat menyediakan anggaran biaya sebagai penunjang promosi seperti kuota internet, (c) Pengelola harus memperbaiki beberapa kendala dalam melakukan promosi dengan mengadakan pelatihan serta mengikuti kursus untuk menambah pengetahuan dan keahlian untuk melakukan aktivitas promosi melalui media sosial, (d) Pengelolaii harus terus aktif dalam mengembangkan potensi yang ada pada Kampung Ekologi BIG agar tetap menjadi salah satu objek wisata berbasis pertanian organik yang unggul.